Puluhan Tenant Bisnis Usaha di IKN Sudah Mulai Beroperasi

Penajam, IDN Times - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan sebanyak 42 tenant telah mulai beroperasi di kawasan permukiman Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia yang berada di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pada tahap awal pembangunan (2022-2024), pemerintah fokus pada pengolahan lanskap (land improvement) dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
1.Fasilitas dasar telah dibangun

Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, menjelaskan bahwa berbagai fasilitas dasar telah dibangun untuk mendukung ekosistem kota baru tersebut.
“Fasilitas dasar seperti perkantoran, drainase, jalan, kelistrikan, serta fasilitas pendukung lainnya telah dibangun,” ujar Basuki dilaporkan Antara di Sepaku, PPU, Jumat (1/3).
Selain itu, sejumlah restoran dan hotel juga telah mulai beroperasi di kawasan permukiman Kota Nusantara seiring dengan tahap awal pembangunan.
2. Konsep keberlanjutan dengan penerapan teknologi digital

Pembangunan Kota Nusantara mengedepankan konsep keberlanjutan dengan penerapan teknologi digital. Seluruh fasilitas dirancang dengan sistem pintar yang ramah lingkungan guna meningkatkan efisiensi pelayanan publik serta memperkuat ekosistem digital.
“Teknologi mutakhir diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan memperkuat ekosistem digital, memastikan IKN menjadi kota cerdas yang inovatif dan modern,” jelas Basuki.
Pemerintah optimistis dengan perencanaan matang dan dukungan berbagai pihak, Kota Nusantara dapat berkembang sebagai pusat pemerintahan modern, berdaya saing global, serta mencerminkan visi Indonesia yang maju dan berkelanjutan.
3. Dukungan dari pemerintah pusat

Proyek pembangunan Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan Indonesia terus berlanjut dengan target operasional penuh pada 2028. OIKN memastikan proyek strategis ini tetap berjalan dengan fokus pada penyelesaian berbagai infrastruktur utama.
Presiden Prabowo Subianto mendukung penuh keberlanjutan proyek ini dengan menyetujui alokasi anggaran tahap kedua sebesar Rp48,8 triliun. Dana tersebut diperuntukkan bagi penyelesaian fasilitas pendukung ekosistem ibu kota baru, termasuk pembangunan infrastruktur yudikatif dan legislatif.
“Pembangunan Kota Nusantara tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan, mengusung konsep kota cerdas, kota spons yang mampu menahan air hujan, serta kota hutan yang hijau dan ramah lingkungan,” pungkas Basuki.