TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkab PPU Batalkan Proyek Pabrik Penggilingan Padi Senilai Rp29,6 M

Pemkab mengalami defisit anggaran

Petani merontokkan bulir padi saat panen raya padi. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Penajam, IDN Times-- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur membatalkan proyek pembangunan pabrik penggilingan padi yang mendapatkan penyertaan modal lebih kurang Rp29,6 miliar dari Pemkab. Hal ini disebabkan karena keuangan daerah mengalami defisit.

Dilansir dari Antara, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Ahmad Usman di Penajam, Jumat (4/3/2022) mengatakan, pemerintah kabupaten resmi menghentikan pembangunan pabrik penggilingan padi di Desa Sri Raharja, Kecamatan Babulu.

Baca Juga: Proyek Kereta Api Borneo Senilai Rp53,3 Triliun Dibatalkan

1. Pembatalan dipengaruhi kondisi keuangan

Ilustrasi uang (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Kebijakan pembatalan proyek pembangunan pabrik penggilingan padi tersebut menurut dia, dipengaruhi kondisi keuangan pemerintah kabupaten mengalami defisit.

Peletakan batu pertama sebagai pertanda pembangunan pabrik penggilingan padi tersebut dilakukan Bupati Abdul Gafur Mas'ud pada 17 Agustus 2021.

"Kami masih tunggu hasil audit Inspektorat, Kalau dana yang sudah dibayarkan badan keuangan itu masih ada kemungkinan akan ditarik kembali," tambah Ahmad Usman.

2. Penyertaan modal senilai Rp12,5 miliar

IDN Times/Holy Kartika

Penyertaan modal dikucurkan sekitar Rp12,5 miliar dari total Rp29,6 miliar. Tetapi sampai kini tidak terlihat kemajuan pembangunan fisik pabrik penggilingan padi tersebut.

"Dana Rp12,5 miliar yang sudah dikucurkan kepada Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Benuo Taka sebagai pengelola masih dalam proses audit Inspektorat," ujarnya.

Namun Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara belum memastikan pembangunan pabrik penggilingan padi tersebut dihentikan secara permanen atau akan dipertimbangkan kembali setelah keuangan kabupaten kembali normal.

Baca Juga: Petani Penajam Paser Utara Minta Perhatian Pemerintah Pusat 

Berita Terkini Lainnya