TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Longsor, Dua Desa di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalsel Terisolir

Bantuan disalurkan dengan berjalan kaki

Dampak banjir bandang di Desa Alat, Kecamatan Hantakan,Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (ANTARANews Kalsel/Bayu Pratama S.)

Balikpapan, IDN Times - Banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan hingga kini masih belum tuntas teratasi. Salah satu daerah yang terdampak paling parah adalah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Dua Hinas Kanan dan Datar Ajab di Kecamatan Hantakan, Kabupaten HST masih terisolasi karena jalan utama tertutup tanah longsor dan pepohonan. Total jiwa yang terdampak banjir bandang dari kedua desa itu ada 493 orang.

Dilansir dari ANTARA, "Distribusi logistik sesuai kebutuhan terus diupayakan melalui berbagai kelompok relawan dengan kendaraan trail dan jalan kaki," kata Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah Berry Nahdian Forqan, pada Kamis (21/12021)

Baca Juga: Korban Terdampak Banjir Kalsel Bertambah, Hari Ini Total 342.987 Jiwa

1. Sebanyak 20 rumah hilang di dua desa yang terisolir

Banjir bandang di Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan membuat porak poranda (ANTARANews Kalsel/ Bayu Pratama S.)

Sementara itu, Camat Hantakan, Kartadipura mengatakan di Desa Hinas Kanan terdapat tiga rumah rusak berat yang ditinggali oleh 12 jiwa. Sedangkan di Desa Datar Ajab terdapat 114 rumah yang rusak berat dan dihuni 399 jiwa. Sementara untuk rumah hilang ada 20 yang dihuni 82 jiwa.

Kartadipura mengatakan perlu excavator besar yang direncanakan Kamis ini tiba dan langsung beroperasi, diperkirakan 1 minggu sampai Desa Datar Ajab.

2. Bantuan ke dua desa disalurkan dengan berjalan kaki

Kemensos dirikan posko darurat bencana banjir BRSPDM Budi Luhur Banjarbaru, Kecamatan Martapura, Kalimantan Selatan (Dok. Kemensos)

Menurut survei oleh tim Peduli Masyarakat Pedalaman Meratus, komunitas pendaki Gerombolan Hijau, ada tiga titik longsor dari arah Desa Hinas Kanan ke Datar Ajab.

Bantuan untuk para korban banjir di desa pedalaman yang terisolir baik makanan dan obat-obatan terus disalurkan dengan berjalan kaki oleh para relawan, perintis jalan dan pendaki.

"Kita bantu semampu-mampunya sampai keadaan benar benar baik. Kita masih memerlukan logistik dan tenaga khususnya para pendaki selama proses pemulihan pascabanjir bandang dan tanah longsor ini," kata Kasman Susanto, selaku koordinator posko.

Baca Juga: Hari Kelima Banjir Kalsel, Warga Pedalaman Belum Terjangkau Bantuan

Berita Terkini Lainnya