TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puing Berserakan, Barabai Titik Terparah Banjir Kalsel Terus Berbenah

Rumah dan jalan hancur akibat banjir

Sisa-sisa kehancuran Desa Baru, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Desa Baru, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) merupakan salah satu kawasan yang terdampak paling parah dalam musibah banjir yang melanda Kalimantan Selatan baru-baru ini.

Letak Desa Baru sekitar delapan kilometer dari Kota Barabai, pusat pemerintahan Kabupaten HST. Banjir yang melanda Desa Baru juga membuat akses jalan desa ini sulit dilalui. Bahkan jalan kaki pun juga tak mudah karena terlalu banyak puing-puing berserakan.

"Desa Baru titik yang terparah, setelah itu Desa Alat di (Kecamatan) Barabai juga parah. Dua desa ini sekarang masih dalam pemulihan," ucap Alvi Roolyani Koordinator Posko Meratus, Barabai, saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (11/2).

Baca Juga: Warga Terdampak Banjir di Kalsel Siap Lakukan Gugatan Class Action

1. Rumah hancur, warga tinggal di tenda darurat

Warga Dwsa Baru, Kecamatan Batu Benawa, Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan masih tinggal di tenda darurat seadanya (Dok.IDN Times/Istimewa)

Alvi menjelaskan, kondisi saat ini Desa Baru masih dalam pemulihan. Warga bersama relawan bahu-membahu membersihkan area jalan maupun sisa sisa material rumah warga yang berserakan.

Rumah warga di desa ini kebanyakan berbahan kayu. Saat banjir menerjang, banyak rumah warga yang hanyut terbawa arus kemudian menghilang.

Pasca banjir di sekitar lokasi desa setempat telah dibangun tenda darurat yang digunakan untuk tempat beristirahat para korban. Ada juga warga yang memanfaatkan material bekas untuk dijadikan tempat beristirahat.

"Di lokasi sekitar bencana ada tenda-tenda darurat. Di sana warga beristirahat," bebernya.

2. Sebanyak 19 korban jiwa melayang akibat banjir

Relawan bersama warga setempat memperbaiki akses jembatan yang rusak akibat banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Ia melanjutkan, tak hanya kehilangan tempat tinggal kesedihan warga juga makin menjadi-jadi akibat kehilangan anggota keluarganya yang tewas saat terjangan banjir itu. Sebanyak 19 jiwa melayang akibat banjir di Kabupaten HST.

"Ada sekitar 19 orang tewas dalam musibah ini, 2 orang dari pedalaman Meratus sisanya tersebar di Barabai," katanya.

3. Suplai bantuan logistik terpaksa jalan kaki naik turun gunung

Kondisi di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan pasca banjir (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, menurut Eva salah satu tim relawan Posko Meratus menambahkan, di seputaran Barabai, selain Desa Baru, Dusun Bayawana yang terletak di pedalaman hutan Meratus juga sulit diakses .

Saking rusaknya akses jalan, pascabanjir ia dan relawan terpaksa jalan kaki turun naik gunung berjam-jam lamanya untuk mengantarkan bantuan logistik. Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga menggunakan helikopter untuk mempermudah penyaluran bantuan.

"Ke dusun pedalaman, kami terpaksa jalan kaki turun naik gunung karena jalan rusak akibat tanah longsor dan (jalan) hilang," bebernya.

Baca Juga: Wali Kota Ibnu Sina: 181 Titik Diduga Sebabkan Banjir di Banjarmasin 

Berita Terkini Lainnya