Angka Kecelakaan di Kaltim Turun tapi Korban Meninggal Bertambah

Balikpapan, IDN Times - Operasi Keselamatan Mahakam Polda Kalimantan Timur (Kaltim) 2025 resmi ditutup pada Senin (24/2/2025) kemarin. Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim Ajun Komisaris Besar Pol Muh Roni Mustafa, mengatakan, tren kecelakaan lalu lintas sepanjang pelaksanaan Operasi Keselamatan Mahakam tahun ini cenderung menurun jika dibandingkan tahun lalu.
Sepanjang Operasi Keselamatan Mahakam, yang berlangsung pada 10-23 Februari 2025 kemarin, Ditlantas Polda Kaltim mencatat 16 kasus kecelakaan lalu lintas.
"Angka kecelakaan menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 24 kasus kecelakaan lalu lintas," katanya, Selasa (25/2/2025).
1. Korban meninggal bertambah

Sayang, meski mencatatkan penurunan angka kecelakaan lalu lintas, jumlah korban meninggal dunia pada Operasi Keselamatan Mahakam tahun ini justru mengalami peningkatan.
Di mana, pada tahun 2024, 3 pengguna jalan menjadi korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. "Tahun ini jumlah korban meninggal dunia ada 5 orang," ungkap Roni.
Selain 5 korban meninggal dunia, Operasi Keselamatan Mahakam tahun ini juga mencatat
14 korban mengalami luka berat dan 11 korban menderita luka ringan, dengan total kerugian Rp165 juta.
Pada 2024 lalu, Ditlantas Polda Kaltim mencatat ada 15 korban kecelakaan mengalami luka berat dan 21 korban kecelakaan menderita luka ringan. Sementara kerugian material akibat kecelakaan pada tahun lalu mencapai Rp221 juta.
2. Samarinda jadi daerah paling rawan

Roni menambahkan, Kota Samarinda menjadi daerah paling rawan kecelakaan lalu lintas sepanjang pelaksanaan Operasi Keselamatan Mahakam kemarin.
"Angka kecelakaan tertinggi tercatat oleh Polresta Samarinda, lalu Polres PPU, Kutim dan Balikpapan," katanya.
Dari sisi usia, insiden kecelakaan lalu lintas di Kaltim didominasi usia 21-25 tahun, dengan 7 orang.
3. Sebanyak 1.500 pengendara kena tilang

Wadirlantas meneruskan, sepanjang pelaksaan Operasi Keselamatan Mahakam 2025, setidaknya ada 1.559 pengendara yang terkena tilang manual.
"Ada juga yang terkena ETLE sebanyak 288 pengendara, ETLE mobile 35 pengendara dan teguran sebanyak 9.665 pengendara," ungkap dia.