Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Atasi Banjir, Pemkot Balikpapan Mulai Pengerukan Bendali Ampal Hulu

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan dan Kodim 0905 Balikpapan memulai proyek normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, dengan melakukan pengerukan di kawasan Bendali Ampal Hulu. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan dan Kodim 0905 Balikpapan memulai proyek normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, dengan melakukan pengerukan di kawasan Bendali Ampal Hulu.

Pengerukan ini merupakan langkah strategis dalam penanganan banjir di sepanjang aliran DAS Ampal, Balikpapan. Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) dan Drainase Dinas PU Balikpapan, Jen Supriyanto mengatakan proyek pengerukan ini dilakukan dengan skema swakelola melibatkan Kodim 0905 Balikpapan.

1. Tujuannya mereduksi banjir di kawasan MT Haryono dan Jalan Beller

Kabid SDA dan Drainase Dinas PU Balikpapan, Jen Supriyanto mengatakan pengerukan Bendali Ampal Hulu diharapkan mereduksi banjir di kawasan Beller, MT Haryono, hingga DAM. (IDN Times/Erik Alfian)

Jen mengatakan pengerukan ini diharapkan mampu mereduksi banjir yang selama ini kerap menggenangi wilayah Jalan Mayor Polisi Zainal Arifin atau Jalan Beller, kawasan Jalan MT Haryono, dan sekitarnya.
Jen menjelaskan bahwa langkah pengerukan ini diambil karena keterbatasan anggaran dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV yang belum bisa memulai pembangunan fisik bendali secara penuh.

“Pengerukan ini mendesak dilakukan agar air hujan bisa tertampung sementara. Target kami pengerjaan awal ini selesai dalam beberapa bulan ke depan,” kata Jen, Senin (5/5/2025).

Pengerjaan di lapangan melibatkan personel TNI dilakukan guna mempercepat proses dan mengatasi kendala teknis. Jen menambahkan, pembangunan fisik bendali diharapkan bisa dimulai BWS pada tahun depan, setelah proses pembebasan lahan selesai.

2. Pembebasan lahan sudah 90 persen lebih

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan dan Kodim 0905 Balikpapan memulai proyek normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, dengan melakukan pengerukan di kawasan Bendali Ampal Hulu. (IDN Times/Erik Alfian)

Ia meneruskan dari total 10 hektare lahan yang dibutuhkan, Pemkot Balikpapan telah membebaskan 9,4 hektare. Sisanya masih terkendala tumpang tindih kepemilikan dan belum adanya kesepakatan harga dengan sebagian warga.

"Pemerintah telah menitipkan dana ganti rugi ke pengadilan melalui mekanisme konsinyasi," kata Jen.

Sebagai informasi, lokasi pembangunan Bendali Ampal Hulu terbagi di Kelurahan Gunung Samarinda seluas 3 hektare dan 7 hektare di Kelurahan Gunung Samarinda Baru.
Kebutuhan anggaran untuk pembebasan lahan Bendali Ampal Hulu mencapai Rp43,5 miliar. Di mana, Rp22 miliar dialokasikan pada tahun 2023 dan Rp21,5 miliar pada 2024.

3. Tiga opsi penanganan banjir Balikpapan

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan dan Kodim 0905 Balikpapan memulai proyek normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, dengan melakukan pengerukan di kawasan Bendali Ampal Hulu. (IDN Times/Erik Alfian)

Jen menyebut, Pemkot Balikpaan memiliki tiga pilihan utama dalam penanganan banjir, mulai dari pelebaran saluran, pembangunan bendali, dan penambahan rumah pompa.
Opsi pelebaran saluran, terutama di kawasan DAS Ampal, dinilai terlalu mahal dengan estimasi anggaran mencapai Rp1,6 triliun berdasarkan kajian 2020.

Karena itu, pembangunan bendali di kawasan hulu menjadi opsi yang lebih realistis.
“Kawasan hulu ini lebih memungkinkan karena tidak padat penduduk. Kami hanya perlu membebaskan lahan dalam skala terbatas,” ujar Jen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us