Cegah Mesum, Satpol PP Penajam Paser Utara Giat Patroli Tempat Rawan

Dibeberkannya, hasil patroli siang dan malam pada Januari 2020 ini, pihaknya berhasil mengamankan tiga orang pasang Anak Baru Gede (ABG) yang asyik berpacaran di sekitar Pantai Sungai Parit. Mereka diamankan karena berada di lokasi tersebut pada malam hari sekitar pukul 22.00 Wita.

"Setelah kami bawa ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pembinaan, pasangan ABG tersebut langsung kami serahkan kepada orangtuanya. Dasar kami melakukan kegiatan adalah Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 17 Tahun 2009 tentang ketertiban umum," bebernya.

Diakuinya, kasus tindakan yang mengarah ke perbuatan mesum dan melibatkan anak - anak dibawah umur bahkan masih berstatus pelajar di tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018.

"Untuk jumlah berapa kasus mesum tersebut sengaja tidak kita fokuskan angkanya, tetapi jika kita ketemukan langsung lakukan pembinaan dan serahkan kepada orangtuanya. Kita hanya melakukan tindakan persuasif saja kepada mereka itu," tegas Adriani.

Untuk diketahui, lanjut Adriani, pihaknya telah memetakan daerah - daerah rawan tindakan asusila di wilayah PPU salah satunya di Pantai Sungai Parit, karena selain tepat wisata di lokasi itu juga banyak pondok - pondok kecil milik petani rumput laut, kalau malam hari tidak ditinggali oleh pemiliknya.

"Kami sering menemukan masyarakat yang mengarah perbuatan mesum di Pantai Sungai Parit, sementara di daerah pantai wisata lainnya seperti Pantai Tanjung Jumlai dan Pantai Corong hampir tidak ada. Oleh karena itu, daerah - daerah rawan itu menjadi target kami dalam kegiatan patroli siang dan malam hari," tandasnya.

Dikatakannya, guna mencegah meningkatnya kasus asusila yang melibatkan anak seusai sekolah tersebut, selain melakukan kegiatan patroli siang dan malam hari, pihaknya juga akan melakukan kegiatan operasi dan sosialisasi di sekolah - sekolah.

"Kegiatan operasi serta sosialisasi itu rencananya kami gelar tahun 2020 ini, karena anggarannya baru tahun ini tersedia. Tidak semua sekolah yang menjadi sasaran tetapi sekolah - sekolah tertentu saja akibat terbatasnya anggaran tadi," katanya.

Dibeberkannya, selain kegiatan asusila pihaknya mengakui penyakit masyarakat lainnya seperti miras, juga keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) liar atau pelanggaran ketertiban umum lainnya yang belum teratasi.

"Kalau penertiban PKL baru saja kami lakukan, sedang miras dan lainnya kami masih lakukan melakukan pengumpulan informasi, bukti dan data atau full bucket agar langkah tindakan yang kami ambil tidak salah," pungkas Adriani.