Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dua Terduga Pelaku Perambahan Hutan Pendidikan Unmul Teridentifikasi

Foto udara areal KHDTK Lempake Samarinda, yang dirambah perusahaan tambang. (Dok. KHDTK Lempake Samarinda)
Foto udara areal KHDTK Lempake Samarinda, yang dirambah perusahaan tambang. (Dok. KHDTK Lempake Samarinda)

Samarinda, IDN Times - Proses penyelidikan kasus perambahan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Lempake atau yang lebih dikenal dengan Hutan Pendidikan Unmul, Samarinda mulai menunjukkan titik terang. Meski saat tim dari Gakkum LHK Wilayah Kalimantan turun ke lokasi tidak ditemukan aktivitas apa pun, aparat kini telah mengidentifikasi dua pelaku lapangan serta dua perusahaan yang diduga terlibat dalam aktivitas tambang tanpa izin tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Gakkum LHK Wilayah Kalimantan, David Muhammad, Selasa (22/4/2025). “Prosesnya masih pada tahap penyelidikan. Saat kami sampai ke lokasi, aktivitas sudah tidak ada. Tidak ada orang, tidak ada alat berat,” ujar David Muhammad.

Sebagai pengingat, pada awal April 2025 kemarin, Fakultas Kehutanan Unmul menemukan adanya perambahan di KHDTK Lempake/Hutan Pendidikan Unmul. Tak tanggung-tangggung, kawasan seluas 3,2 hectare yang kaya keanekaragaman hayati rusak berat akibat dibuka menggunakan alat berat.

1. Gakkum LHK identifikasi dua terduga pelaku

Kepala Balai Gakkum LHK Wilayah Kalimantan, David Muhammad. (IDN Times/Erik Alfian)
Kepala Balai Gakkum LHK Wilayah Kalimantan, David Muhammad. (IDN Times/Erik Alfian)

Berdasarkan dokumentasi dari mahasiswa Fahutan Unmul yang sebelumnya sempat turun ke lapangan, tim Gakkum LHK Wilayah Kalimantan berhasil mengidentifikasi dua orang berinisial RK dan AG yang diduga sebagai pelaku lapangan.

“Kami dapat foto dari mahasiswa. Dari situ kami telusuri dan dapat identitasnya. Rumah keduanya juga sudah kami ketahui,” lanjut David.

Keduanya diduga bekerja di perusahaan yang beroperasi di lokasi tersebut. Tim dari Gakkum LHK telah melakukan pelacakan dan kini sedang memproses pemanggilan terhadap perusahaan tempat keduanya bekerja. David menjelaskan, RK dan AG masih diperlakukan sebagai saksi karena penyelidikan belum naik ke tahap penyidikan.

“Kami sudah datangi rumah mereka, imbau untuk kooperatif. Setelah itu kami panggil secara resmi. Tapi tuduhannya bukan ke perorangan, melainkan ke sistem bisnisnya secara keseluruhan,” jelasnya.

2. Dua perusahaan diduga turut terlibat

Areal seluas 3 hektare di KHDTK Lempake Samarinda, dikeruk perusahaan tambang. (Dok. KHDTK Lempake Samarinda)
Areal seluas 3 hektare di KHDTK Lempake Samarinda, dikeruk perusahaan tambang. (Dok. KHDTK Lempake Samarinda)

Dari hasil penelusuran, dua perusahaan penyewa alat berat diduga terlibat, yakni TAA dan HBB, tempat di mana AG dan RK bekerja. Kedua perusahan itu diduga bekerja sama dengan KSU PUMMA, entitas yang diduga menjadi pelaksana utama aktivitas perambahan tersebut.

“Ada dua perusahaan yang kami lacak, diduga bekerja sama dengan KSU. Keduanya sedang dalam proses pemeriksaan,” ujar David.

Ia juga menekankan bahwa keterlibatan dua perusahaan tersebut masih dalam tahap pengumpulan keterangan. Meski begitu, pemanggilan terus dilakukan untuk memperkuat pembuktian awal.

“Kami butuh kesabaran dalam proses ini. Semua pihak cenderung menghindar. Kami sudah lacak nomor HP, cek ke keluarga, bahkan minta bantuan Polri untuk pelacakan elektronik,” ungkapnya.

Saat ditanya soal keterlibatan dua orang pelaku lapangan—apakah hanya membuka lahan atau sampai menambang—David menyatakan bahwa keterangan lengkap belum bisa diperoleh karena keduanya belum hadir untuk diperiksa.

Salah satu perwakilan teknis dari perusahaan ABB juga belum bisa dimintai keterangan karena sedang menunaikan ibadah umroh, dan diperkirakan kembali dua hingga tiga hari ke depan.

“Kalau teknisnya datang, kita bisa mulai dapat gambaran utuh. Tapi ya memang butuh waktu. Kalau tangkap tangan, kami bisa langsung lakukan penyidikan,” ujarnya.

3. Jawab rumor keterlibatan aparat

Gakkum Kehutana sudah memeriksa keterangan sejumlah pihak untuk mengetahui siapa di balik pembukaan lahan di KHDTK Lempake, Samarinda. (Dok. KHDTK Lempake)
Gakkum Kehutana sudah memeriksa keterangan sejumlah pihak untuk mengetahui siapa di balik pembukaan lahan di KHDTK Lempake, Samarinda. (Dok. KHDTK Lempake)

Terkait rumor adanya keterlibatan aparat dalam kasus ini, David menegaskan bahwa sejauh ini belum ditemukan bukti ke arah sana.

“Belum ada indikasi. Kalau nanti dalam proses penyidikan ditemukan pengakuan atau bukti keterlibatan aparat penegak hukum, tentu akan kami tindak lanjuti,” tegasnya.

Sampai saat ini, proses penyelidikan masih terus dilakukan oleh tim Balai Gakkum LHK Wilayah Kalimantan. Mereka juga berkoordinasi dengan Polda Kaltim dan Kejaksaan untuk menentukan apakah kasus ini bisa segera dinaikkan ke tahap penyidikan.

“Kalau sudah masuk penyidikan dan ada alat beratnya, kami bisa langsung lakukan penyitaan,” pungkas David.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us