Gerakan Hijau! Freeport dan KLHK Mulai Rehabilitasi Mangrove di Kalsel

Tanah Laut, IDN Times - Upaya penyelamatan ekosistem mangrove di Kalimantan Selatan dimulai. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama PT Freeport Indonesia dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menargetkan rehabilitasi mangrove seluas 500 hektare di provinsi ini.
“Sebanyak 400 hektare akan direhabilitasi di Kabupaten Tanah Laut, dan 100 hektare di Kabupaten Kotabaru,” kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, usai penanaman perdana mangrove di Desa Sabuhur, Tanah Laut, Senin (2/6/2025).
Pada penanaman perdana itu, sekitar 3.300 bibit mangrove ditanam di lahan seluas 3 hektare.
1. Mangrove di Indonesia: Terluas di dunia dan jumlah kerusakannya

Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Rasio Ridho Sani, menyebut Indonesia memiliki kawasan mangrove terluas di dunia, yakni 3,44 juta hektare atau 23 persen dari total 14,7 juta hektare secara global.
Namun, kondisi ekosistem mangrove saat ini disebut mengkhawatirkan. Dalam satu dekade terakhir (2010–2020), Indonesia kehilangan sekitar 195 ribu hektare tutupan mangrove, atau sekitar 19.500 hektare per tahun.
“Kerusakan disebabkan alih fungsi lahan, penebangan liar, limbah, plastik, pencemaran laut, perubahan iklim, dan lemahnya penegakan hukum,” jelas Ridho.
KLHK saat ini mendorong upaya mitigasi dan pemulihan lewat strategi remediasi, rehabilitasi, dan restorasi.
2. Peran mangrove untuk lingkungan hidup

Ridho juga menekankan peran penting hutan mangrove dalam menghadapi krisis iklim dan menjaga keanekaragaman hayati. Selain menyerap karbon, mangrove juga berfungsi mencegah abrasi, mengurangi dampak tsunami, menjadi sumber pangan dan energi, hingga menyaring sampah plastik dari daratan.
Sementara itu, Tony Wenas menyatakan komitmen Freeport mendukung rehabilitasi 10 ribu hektare mangrove secara nasional, termasuk 8 ribu hektare di Timika, Papua Tengah.
“Dua ribu hektare sisanya akan dilakukan di Kalimantan, Bali, Deli Serdang, dan sejumlah wilayah lain,” ujarnya.
Program rehabilitasi di Kalsel ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara KLHK, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Freeport, dan ULM.
3. Riset dan edukasi bagi mahasiswa lintas fakultas

Guru Besar Fakultas Kehutanan ULM Syarifuddin Kadir, menambahkan bahwa program ini juga berfungsi sebagai sarana riset dan edukasi bagi mahasiswa lintas fakultas.
“Ini jadi bagian dari komitmen akademik untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup,” pungkasnya.