Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Tanggapan Wagub Krisnatus Soal Pantunnya yang Ingin Jadi Gubernur

IMG_5173.jpeg
Wagub Kalbar, Krisantus Kurniawan. (IDN Times/Teri).

Pontianak, IDN Times - Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Krisantus Kurniawan memberikan klarifikasi soal pantunnya yang ingin jadi Gubernur viral di media sosial.

Sebelumnya, warga Kalbar dihebohkan dengan Wagub Krisantus berpantun pada suatu agenda. Pantun tersebut berbunyi: ‘Kucing kurus mandi di papan, mandi di papan memakan sarden, badan Krisantus kurus bukan tak makan, tapi karena pingin jadi Gubernur’.

Celetukan tersebut heboh disorot netizen, publik juga menduga-duga bahwa hubungan Wagub Krisantus tersebut mulai tak harmonis dengan Gubernur Kalbar, Ria Norsan.

1. Gubernur Norsan bantah hubungannya tak harmonis

IMG_3878.jpeg
Gubernur Kalbar, Ria Norsan. (IDN Times/Teri).

Sebelumnya, Gubernur Kalbar, Ria Norsan juga sempat membantah soal hubungannya yang diduga tak harmonis dengan Wagub Krisantus.

“Bukan gak harmonis, memang jarang ketemu, ini sudah dua minggu gak ketemu karena beliau lagi di Kalteng. Jadi bukan tak harmonis ya, baik-baik saja,” kata Norsan, Jumat (26/9/2025).

Norsan juga menanggapi pantun Krisantus, dia bilang semua orang berhak bercita-cita ingin jadi Gubernur. Dia tak ambil pusing dengan pantun yang menghebohkan warga Kalbar tersebut.

2. Krisantus klarifikasi dengan pantun

IMG_5174.jpeg
Wagub Kalbar, Krisantus Kurniawan saat berpantun. (IDN Times/istimewa).

Pada sambutannya di agenda HUT TNI ke-80, di Taman Alun-Alun Kapuas, Wagub Krisantus mengklarifikasi pantun yang heboh tersebut dengan pantun kembali.

‘Musim hujan memanjat sukun, pergi ke kebun menggandeng istri, hanya karena sebuah pantun, Kalbar heboh bak gempa bumi,” tutur Krisantus, Minggu (5/10/2025).

‘Pokok sukun di Gandaria, berpantun itu bersuka ria, sebagai wujud orang bahagia,” katanya lagi.

Krisantus bilang, pantun yang heboh tersebut dapat dimaknai tergantung dari sudut pandang masing-masing orang. Menurutnya, jika orang tak dewasa menanggapi itu, bisa mengandung eksplisit.

“Cuman kan tergantung sudut pandang, maklumlah netizen dengan kemajuan teknologi informasi komunikasi yang sudah berkembang pesat saat ini, informasi gampang masuk. Kalau orang dewasa tidak dewasa memandang pantun itu bisa diplestikan macam-macam,” tegasnya.

3. Bentuk ekspresi jiwa

2f0d371f-a7f8-4b12-ab28-9ff94bbd1e3e.jpeg
Wagub Kalbar, Krisantus Kurniawan. (IDN Times/Adpim).

Tak hanya itu, Krisantus juga bilang, berpantun adalah bentuk ekspresi jiwa, serta menunjukkan situasi riang gembira. Krisantus juga bilang bahwa berpantuan adalah budaya Melayu Kalbar.

“Terutama di Kalbar sebagai budaya, sebentar lagi ada perlombaan pantun. Festival Prade Sanggau ada kelompok jago pantun dia menyebut dirinya jago pantun, saya bilang dirinya bukan kalian aja yang jago tapi tidak viral, saya baru sekali berpantun sudah heboh Sekalimantan,” tukasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us

Latest News Kalimantan Timur

See More

Ini Tanggapan Wagub Krisnatus Soal Pantunnya yang Ingin Jadi Gubernur

05 Okt 2025, 18:00 WIBNews