Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Keuskupan Agung Samarinda Dukung Penanganan Stunting di Kaltim

Ilustrasi kegiatan posyandu. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Samarinda, IDN Times - Gereja Katolik Keuskupan Agung Samarinda akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam percepatan stunting. Penanganan dilakukan lewat Gereja Paroki yang ada di kota/kabupaten untuk wilayah Kaltim. 

Dalam keterangan tertulisnya, angka stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen sesuai hasil SSGBI (Survey Status Gizi Balita) pada tahun 2022. Angka ini harus ditekan guna membangun generasi unggul dan mampu bersaing di masa depan.

1. Kegiatan Gereja Katolik Keuskupan Agung Samarinda dalam penanganan stunting

Ilustrasi pencegahan stunting. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Gereja Katolik Keuskupan Agung Samarinda selama ini telah melakukan berbagai kegiatan, seperti pelatihan penanganan stunting melalui PAUDHI, kesehatan, gizi dan pengasuhan. 

Pelaksanaan pelatihan difokuskan kepada 

  1. Guru PAUD MPK Keuskupan Agung Samarinda melalui Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dengan materi sensitif gizi dari Direktorat GTK PAUD dan Dikmas Kemendikbudristek.
  2. Guru Bina Iman Anak/SEKAMI melalui kegiatan workshop dan seminar kelas pengasuhan yang dapat diberikan untuk orangtua anak-anak usia dini dan siswa Sekolah Dasar (SD).
  3. Mahasiswa Sekolah Tinggi Kateketik Pastoral Katolik (STKPK) Bina Insan Keuskupan Agung Samarinda melalui kegiatan workshop dan seminar PAUDHI & kelas pengasuhan.
  4. Pemateri kursus persiapan perkawinan (KPP) untuk dapat memberikan pelatihan bagi calon-calon pengantin dalam hal gizi dan kesehatan serta pengasuhan.

2. Pengantin Katolik diminta mendapatkan pelayanan kesehatan sebelum menikah

Umat Katolik di Banda Aceh menggelar Misa Natal di Gereja Katolik Hati Kudus (IDN Times/Saifullah)

Persoalan stunting juga dilakukan lewat berbagai cara berikut ini, terutama yang terjadi di Kaltim.  

  1. Calon pengantin beragama Katolik diwajibkan datang ke puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sebelum menikah. Ini dilakukan melalui kesinergian pastor paroki dengan puskesmas.
  2. Semua SMP dan SMA Katolik di wilayah Keuskupan Agung Samarinda mendukung pelaksanaan program edukasi dan pemenuhan gizi berupa aksi bergizi dan pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri dan berkoordinasi dengan puskesmas untuk pelaksanaan.
  3. Program bantuan pemberian makanan tambahan lokal untuk balita dengan gangguan pertumbuhan dan gizi dan berkoordinasi dengan puskesmas dan lintas sektor lain dalam pelaksaannya.

3. Program bantuan keluarga tidak mampu

Ilustrasi kegiatan posyandu. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Persoalan stunting harus ditangani lewat upaya bantuan dilakukan. 

  1. Program Bantuan Bahan Makanan untuk Keluarga tidak mampu yang berisiko stunting.
  2. Edukasi melalui kegiatan penyuluhan ataupun kegiatan lain terkait gizi dan kesehatan.
  3. Melakukan upaya meningkatkan kesehatan lingkungan terutama pemenuhan sarana air bersih di daerah yang membutuhkan.
  4. Mendukung program pencegahan dan percepatan penurunan stunting. 

Uskup Keuskupan Agung Samarinda Mgr Yustinus Harjosusanto MSF melakukan deklarasi secara resmi untuk memberikan dukungan kepada Pemprov Kaltim dari tingkat provinsi, kabupaten, kota, hingga desa. Mewujudkan Provinsi Kaltim bebas stunting dan usaha mitigasi stunting ini merupakan bagian dari perwujudan iman Katolik. 

Semua pihak yang terlibat khususnya paroki-paroki Gereja Katolik Keuskupan Agung Samarinda dapat lebih termotivasi untuk dapat menurunkan angka stunting di Kaltim. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us