Pemangkasan Anggaran Dinas Kementerian Tekan Bisnis Hotel Balikpapan

Balikpapan, IDN Times - Pemerintah pusat akan memangkas anggaran perjalanan dinas kementerian dan lembaga hingga 50 persen pada sisa tahun 2024. Kebijakan ini dipastikan berdampak signifikan pada sektor perhotelan, terutama di Balikpapan yang selama ini bergantung pada kegiatan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan, Sugianto, memastikan penerapan kebijakan tersebut akan memengaruhi tingkat okupansi hotel secara signifikan.
"Kontribusi dari kementerian dan lembaga terhadap bisnis perhotelan di Balikpapan mencapai 25-30 persen. Jadi, dampaknya tentu cukup besar," ujar Sugianto, yang juga menjabat sebagai Direktur Operasional Hotel Platinum Balikpapan, Sabtu (23/11/2024).
1. Kontribusi kementerian dan lembaga signifikan

Sugianto memprediksi tingkat hunian hotel akan menurun hingga 30 persen akibat kebijakan ini. Selain itu, perlambatan pembangunan di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) juga turut memperburuk kondisi.
"Biasanya, aktivitas di IKN menambah okupansi hingga 20 persen. Namun, bulan ini kami tidak melihat kontribusi sama sekali dari sektor tersebut," jelasnya.
Menghadapi tantangan ini, pelaku usaha perhotelan di Balikpapan tengah mencari solusi. Salah satunya adalah menawarkan paket perjalanan ke IKN serta memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai pihak.
2. Bidik segmen korporat dan pemerintah daerah

Untuk mengatasi penurunan okupansi, PHRI Balikpapan telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Sugianto menegaskan bahwa pihaknya kini menggencarkan pendekatan ke pemerintah daerah dan sektor korporat.
"Kami mulai fokus ke perusahaan-perusahaan lokal dan regional, karena mereka merupakan salah satu pilar utama penopang okupansi hotel," katanya.
Selain itu, pemasaran ke luar daerah juga diperkuat untuk menarik wisatawan maupun pelaku bisnis ke Balikpapan.
3. Optimistis di sisa tahun

Meski menghadapi tantangan berat, Sugianto tetap optimistis dengan prospek sektor perhotelan di Balikpapan pada akhir tahun.
"Untuk November dan Desember, kami prediksi okupansi bisa mencapai 60 persen. Dengan strategi yang tepat, kami yakin sektor ini bisa bertahan," ujarnya.
Melalui penyesuaian strategi dan kerja sama lintas sektor, industri perhotelan di Balikpapan berharap dapat melewati periode sulit ini dan kembali tumbuh pada tahun mendatang.