Balikpapan, IDN Times - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi akhirnya menutup pendataan bantuan sosial (bansos) untuk warga yang terdampak langsung penyebaran virus corona atau COVID-19.
“Ini aja datanya terus bertambah, bisa-bisa kalau dibiarkan datanya bisa tembus 200 ribu KK (Kepala Keluarga),” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan di Kantor Wali Kota Balikpapan, Selasa (28/4).
Menurut Rizal, pihaknya terpaksa menutup proses pendataan terhadap masyarakat yang terkena dampak penyebaran virus corona, pada 25 April 2020 lalu, karena data penerima bansos yang terkumpul terus meningkat.
Berdasarkan data terakhir, sebanyak 60 ribu kepala keluarga diusulkan masuk dalam daftar penerima bantuan sosial dari Pemerintah Kota Balikpapan. Data ini merupakan usulan masing-masing ketua RT yang diajukan melalui pihak kelurahan, dan kemudian dimasukan dalam daftar calon penerima bantuan sosial.
“Kita hentikan, kalau tidak bertambah terus, bisa-bisa seluruh KK yang ada di Kota Balikpapan dimasukkan,” jelasnya.
Dengan lonjakan jumlah data yang diusulkan, Pemerintah Kota Balikpapan saat ini tengah melakukan verifikasi untuk calon penerima bantuan sosial yang akan disalurkan.
“Kita akan verifikasi data tersebut, tidak semua, karena ada informasi kalau juga ada PNS yang masuk, ini kan tidak bisa,” terangnya.
Ia menambahkan sesuai dengan jadwal yang direncanakan, Pemerintah Kota Balikpapan akan mulai mendistribusikan kembali bantuan sosial berupa paket sembako kepada masyarakat yang terkena dampak sosial penyebaran virus corona. Bantuan tahap pertama telah dilakukan pada 22 April lalu sebanyak 9.368 paket sembako.
“Rencananya minggu ini kita bagi lagi yang tahap kedua, tapi kita verifikasi dulu datanya, sehingga yang sudah dapat, jangan dapat lagi,” pungkasnya.