Pemkot Banjarmasin Gencarkan Program Stop BAB Sembarangan

Banjarmasin, IDN Times - Pemerintah Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) terus menggalakkan program untuk menghentikan kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan di wilayahnya. Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menargetkan pengurangan perilaku BAB sembarangan hingga 80 persen tahun ini.
Ibnu Sina berharap dukungan dari pihak kelurahan dan masyarakat sebagai ujung tombak perubahan perilaku ini. "Kami berharap seluruh kelurahan bisa berkomitmen untuk bersama-sama menghilangkan kebiasaan tidak sehat ini," ujarnya, Rabu (23/10/2024).
1. Praktik BAB sembarangan sudah berlangsung lama

Menurut Ibnu, praktik BAB sembarangan sudah berlangsung terlalu lama di Banjarmasin, terutama di wilayah bantaran sungai. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang serius dari semua pihak untuk membersihkan sungai-sungai dari pencemaran akibat BAB sembarangan.
"Pemerintah akan terus mendorong perubahan kebiasaan ini agar sungai-sungai di Banjarmasin bisa bersih dari segala bentuk pencemaran," lanjut Ibnu.
Ibnu menargetkan, pada akhir November 2024, setidaknya ada 10 kelurahan yang dapat mendeklarasikan status Open Defecation Free (ODF) atau bebas BAB sembarangan. Dengan pencapaian tersebut, diharapkan Banjarmasin bisa mencapai target 80 persen ODF dan mendapatkan penghargaan kota sehat dari pemerintah pusat.
"Saat ini Banjarmasin baru mencapai 61 persen ODF. Jika 10 kelurahan lagi mendeklarasikan ODF, kami optimis target 80 persen bisa tercapai pada akhir November," jelasnya.
2. Target November ODF capai 80 persen

Ibnu mengakui bahwa mengubah kebiasaan BAB sembarangan di Banjarmasin bukan perkara mudah, terutama bagi masyarakat di bantaran sungai yang sudah terbiasa melakukannya secara turun-temurun. Selain itu, perubahan ini membutuhkan biaya yang cukup besar serta sosialisasi yang intensif dan berkelanjutan.
"Kebiasaan ini tidak hanya masalah perilaku individu, tetapi juga terkait ketersediaan infrastruktur sanitasi yang layak. Kami bersyukur Banjarmasin sudah memiliki instalasi pengolahan air limbah di beberapa titik, serta sistem komunal yang menggunakan pipa dan biofilter," kata Ibnu.
Dalam upaya mencapai target ODF, Pemkot Banjarmasin akan memprioritaskan 20 kelurahan yang masih berstatus belum bebas BAB sembarangan. Beberapa daerah yang menjadi perhatian khusus adalah Kelayan, Mantuil, dan Alalak. Di sisi lain, wilayah Pasir Mas, yang berada di Pelambuan, hampir sepenuhnya bebas BAB sembarangan.
"Jika 10 kelurahan lagi berhasil mendeklarasikan status ODF pada bulan depan, capaian sanitasi kota akan meningkat signifikan dan berdampak positif pada kualitas hidup warga," tambahnya.
3. Ibnu Sina akui rubah BAB sembarangan perkara yang rumit

Ibnu juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan partisipasi masyarakat dalam mencapai target ODF. "Kami memiliki keunggulan dalam hal kolaborasi. Dengan sinergi lintas sektor dan partisipasi masyarakat, kami yakin target ini bisa tercapai."
Terakhir, Ibnu mengajak seluruh pihak untuk bersatu dalam mewujudkan kota yang lebih bersih dan sehat.
"Mari kita bersama-sama mencapai 80 persen ODF dan menjadikan Banjarmasin sebagai kota yang bersih dan sehat, tidak hanya di Kalimantan Selatan, tetapi juga di tingkat nasional bahkan internasional," tutupnya.