Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Piknik di Ekowisata Mangrove Baru di Kariangau Balikpapan

IDN Times/ M. Idris

Balikpapan, IDN Times - Kota Balikpapan kini memiliki kawasan Ekowisata Mangrove baru tepatnya di Kelurahan Kariangau, Balikpapan Barat. Ekowisata Mangrove ini dilengkapi dengan restoran sebagai fasilitas pelengkap untuk masyarakat yang ingin menikmati keindahan hutan mangrove. Ekowisata Mangrove ini terletak di kawasan RT 1 dan 2 di Jembatan Ulin.

Pembangunan Ekowisata Mangrove ini juga menjadi peluang ekonomi untuk masyarakat sekitar dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Ekowisata Mangrove ini tercipta dari kerja sama pihak Pertamina dengan masyarakat Kariangau.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi secara resmi membuka Ekowisata Mangrove, dan juga meninjau keramba kepiting yang dikelola oleh kelompok nelayan Semangat Baru dan Pokdarwis Kunang-kunang, RT 1 dan 2 Kelurahan Kariangau, Balikpapan Barat.

"Untuk mengembangkan ekonomi masyarakat setempat, sebagai alternatif masyarakat pengganti hasil tangkapan di laut adanya keramba kepiting dan resto yang di buat oleh masyarakat dan Pertamina ," jelas Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi usai meresmikan restoran dan Ekowisata Mangrove pada Minggu (21/7) pagi.

1. Kembangkan sektor pariwisata di kawasan Kariangau

IDN Times/ M. Idris

Kelurahan Kariangau, Balikpapan Barat yang berbatasan langsung dengan lautan ini mulai mengembangkan Pariwisata dengan memanfaatkan kawasan mangrove serta jembatan

Pengembangan kawasan ekowisata dapat menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, sebagai alternatif pendapatan karena minimnya hasil tangkapan

Restoran unik berbentuk kapal menjadi daya tarik tersendiri di sini. Restoran dan Ekowisata Mangrove ini sengaja dipadukan sehingga selain bisa menikmati alam dan lautan, para pengunjung juga bisa menikmati makanan laut seperti ikan dan kepiting yang segar.

Rizal Effendi, mengatakan, Ekowisata Mangrove ini sangat baik, selain untuk wisata juga masyarakat bisa melestarikan tanaman mangrove yang ada.

"Sangat baik, dijadikan tempat wisata dan menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar," jelasnya.

2. Pertamina membantu melalui program CSR

IDN Times/ M. Idris

Kawasan ekowisata ini merupakan bantuan CSR dari Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan melalui Depot LPG Pertamina Balikpapan. Wujud CSR ini antara lain adalah pembangunan restoran yang berbentuk kapal yang ada di Jembatan Ulin Kariangau. Kawasan ini dipilih karena memiliki lokasi yang strategis dan cocok untuk pengembangan wisata mangrove.

"Ini sudah di rencanakan sejak tahun 2018 dan hari ini baru bisa terlaksana," ungkap Ali Akbar Tampubolon, Operation Head Depot LPG Pertamina Balikpapan

"Keramba kepiting juga kita bantu, untuk dijadikan ternak kepiting, yang hasilnya dijual di restoran yang ada," jelas Ali.

Ia menambahkan. guna pembuatan restoran unik berbentuk kapal, pelatihan masyarakat untuk budidaya kepiting bakau, pelatihan mengolah kepiting jadi bahan makanan yang disajikan,  Pertamina mengeluarkan dana sekitar Rp200 juta.

3. Lurah Kariangau berharap masyarakat sadar akan pentingnya mangrove

IDN Times/ M. Idris

Sementara itu Lurah Kariangau Balikpapan Barat, M.Iskandar mengatakan, dengan adanya ekowisata di Kelurahan Kariangau diharapkan masyarakat menyadari pentingnya menjaga dan memelihara kawasan mangrove.

"Selama ini warga kurang perhatian dengan mangrove, dengan adanya ini kesadaran masyarakat bisa tumbuh dan bisa memahami akan pentingnya hutan mangrove," beber Iskandar.

Terkait soal sampah plastik yang masih banyak terdapat di kawasan mangrove, hal ini juga menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang mengelola ekowisata yang ada saat ini. Iskandar berharap, sampah plastik bisa terus berkurang dan kawasan mangrove bisa bersih dari sampah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mela Hapsari
EditorMela Hapsari
Follow Us