Polda Kaltim Bentuk Tim untuk Tangani Pembacokan Tokoh Dayak di Paser

Balikpapan, IDN Times - Polda Kalimantan Timur (Kaltim) membentuk tim gabungan bersama Polres Paser dalam mengejar pelaku pembacokan terhadap dua tokoh masyarakat Dayak.
Peristiwa yang terjadi pada Jumat (15/11/2024) di Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, itu mengakibatkan satu korban meninggal dunia dan satu lainnya luka berat.
“Atas nama Polda Kaltim, kami menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya warga Dayak, Russel," kata Kabid Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Pol Yulianto, dalam keterangan videonya, Minggu (17/11/2024).
1. Pembacokan dilakukan orang tidak dikenal

Yulianto menjelaskan bahwa insiden ini melibatkan dua korban, yaitu Russel yang meninggal dunia akibat luka bacok, dan Anson, yang mengalami luka serius dan saat ini menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Polda Kaltim dan Polres Paser akan bekerja semaksimal mungkin untuk mengungkap dan memproses pelaku pembacokan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal. Kami juga berharap Anson segera diberikan kesembuhan,” kata.
Polda Kaltim mengapresiasi dukungan masyarakat dan tokoh adat yang membantu menjaga situasi tetap kondusif. Yulianto meminta warga untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
2. Korban dianiaya saat tidur di posko

Insiden pembacokan terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 05.00 WITA. Kedua korban, Russel dan Anson, menjadi sasaran penyerangan saat sedang tidur di posko “Masyarakat Stop Hauling Batu Bara.”
Menurut saksi mata, Warta Linus, serangan tersebut tidak disaksikan langsung oleh warga karena semua sedang tertidur. Mereka baru tersadar setelah mendengar teriakan salah satu korban.
“Tidak ada yang melihat langsung saat penyerangan karena mereka tertidur. Warga baru terbangun setelah mendengar teriakan minta tolong,” ungkap Warta.
3. Masyarakat Dayak menuntut pengungkapan kasusnya

Masyarakat adat Dayak menuntut keadilan atas kasus ini. Mereka meminta pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan menyelidiki motif di balik pembacokan, termasuk kemungkinan adanya hubungan dengan konflik jalan tambang di wilayah tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan mendalam. Kejadian ini menambah sorotan pada isu konflik agraria yang kerap melibatkan masyarakat adat dan perusahaan tambang.