Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polda Kaltim Tangkap Muncikari di Sekitar IKN, Diduga Terkait TPPO

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim, Kombes Pol Jamaluddin Farti. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalimantan Timur mengungkap perkembangan penanganan dugaan praktik prostitusi online di sekitar kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim, Kombes Pol Jamaluddin Farti, menyebut aktivitas tersebut saat ini mulai menurun, salah satunya karena pemberitaan media yang membuat pelaku berhati-hati.

"Kemarin tim sempat bergerak ke sana, tapi karena ramai diberitakan, aktivitasnya agak berkurang," ujar Jamaluddin, Selasa (27/5/2025).

1. Satu muncikari diproses

Ilustrasi prostitusi. (Dok. iStock)

Dalam operasi terbaru, polisi telah mengamankan satu orang muncikari yang kini menjalani proses hukum. Selain itu, lima orang lainnya juga diamankan, namun masih dalam tahap pembinaan karena belum ditemukan transaksi saat penangkapan.

"Meski tidak tertangkap tangan, ada dugaan kuat aktivitas itu memang ada. Tapi jumlahnya tidak terlalu banyak," ungkapnya.

2. Transaksi gunakan aplikasi online

Ilustrasi prostitusi online. (Dok. Istimewa)

Polisi juga mencurigai adanya indikasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam kasus ini, mengingat mucikari diduga mengeksploitasi para perempuan.

"Kalau muncikari eksploitasi orang, itu otomatis mengarah ke TPPO," jelas Jamaluddin.

Menurutnya, modus transaksi sebagian dilakukan secara daring melalui aplikasi perpesanan, seperti MiChat.

3. Polisi intensifkan patroli bersama polres dan polsek

Ilustrasi prostitusi. (Dok. iStock)

Sejumlah lokasi yang diduga menjadi titik aktivitas prostitusi juga telah diidentifikasi. Polda Kaltim kini bekerja sama dengan jajaran Polsek dan Polres untuk patroli rutin guna mencegah maraknya praktik ini.

"Tempat-tempatnya sudah kami ketahui. Sekarang kami kerja sama dengan Polsek dan Polres untuk terus berpatroli," katanya.

Jamaluddin menegaskan bahwa kondisi di lapangan tidak seburuk yang ramai diperbincangkan di media sosial. "Tidak seheboh yang tersebar di media sosial. Tidak banyak juga di sana," tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us