Program Makan Bergizi Gratis di PPU Baru Jangkau 40 Persen Sekolah

- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di PPU baru menjangkau 40 persen sekolah.
- Pemerintah Kabupaten PPU berkomitmen untuk memperluas cakupan program tersebut hingga seluruh sekolah pada tahun 2026.
- Program MBG diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa dan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten PPU.
Penajam, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, hingga kini baru menjangkau sekitar 40 persen sekolah.
Hal tersebut disampaikan Bupati PPU, Mudyat Noor, usai meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta penyaluran program MBG di SMAN 1 Penajam, Jumat (19/12/2025). Peninjauan itu turut didampingi Wakil Bupati PPU Abdul Waris Muin, Kapolres PPU AKBP Andreas Alek Danantara, Dandim 0913/PPU Letkol Inf Andhika Ganessakti, serta sejumlah pihak terkait.
“Hingga saat ini, program MBG di PPU baru menjangkau sekitar 40 persen sekolah. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten PPU berkomitmen untuk terus memperluas cakupan program ini,” ujar Mudyat.
1. Berharap tahun 2026 program MBG jangkau seluruh sekolah

Ia mengakui, program MBG belum menyentuh seluruh sekolah. Namun, Mudyat menargetkan pada 2026 mendatang program tersebut sudah dapat menjangkau seluruh sekolah di Kabupaten PPU.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan seluruh pemangku kepentingan guna memastikan keberlanjutan serta pemerataan program MBG, demi mewujudkan generasi muda PPU yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tuturnya.
Menurut Mudyat, program MBG tidak hanya berperan dalam mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan konsentrasi belajar siswa sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan di PPU.
“Kami terus melakukan peninjauan dan memastikan program MBG berjalan optimal serta tepat sasaran di seluruh wilayah PPU,” katanya.
2. Pastikan Program MBG berjalan optimal dan tepat sasaran di PPU

Ia menegaskan, MBG merupakan program prioritas nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, pelaksanaannya di daerah harus dikawal secara serius agar berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi peserta didik.
“Kami turun langsung meninjau sekolah penerima manfaat. Harapannya, program ini benar-benar memberikan dampak positif bagi anak-anak. Alhamdulillah, kami melihat langsung rasa syukur dan kebahagiaan para siswa,” ucapnya.
3. Bantu para siswa selama ini memiliki keterbatasan

Mudyat menambahkan, program MBG sangat membantu siswa, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
“Ada anak-anak yang tidak sempat sarapan di rumah. Alhamdulillah, di sekolah mereka sudah mendapatkan makan bergizi gratis. Begitu juga bagi siswa yang tidak memiliki uang jajan, kebutuhan gizinya dapat terbantu melalui program ini,” pungkasnya.


















