Sekolah Rakyat Rintisan Akan Direnov, Penerimaan Siswa Tunggu Juknis

Pontianak, IDN Times - Gedung Sekolah Rakyat Rintisan sementara di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) akan dilakukan renovasi setelah sebelumnya telah dilakukam survei. Target renovasi rampung itu secepatnya di tahun 2025.
Pemerintah Provinsi Kalbar sementara menggunakan gedung Pusat Sertifikasi Tenaga Kerja Balai (ex. Gedung BLKI), di Jalan Abdul Rahman Saleh, Kecamatan Pontianak Tenggara sembari menunggu pembangunan gedung baru.
Ada sejumlah bangunan di gedung ex gedung BLKI tersebut. Sejumlah gedung akan digunakan untuk Sekolah Rakyat.
1. Ruang belajar mengajar akan direnovasi

Pemprov Kalbar saat ini tengah mempersiapkan renovasi sebagian bangunan. Gedung tersebut tampak masih layak digunakan untuk Sekolah Rakyat Rintisan sementara.
Terdapat kamar tidur yang bisa ditempati untuk dua orang (dua bed), dan kamar mandi di dalam. Terdapat juga fasilitas pendingin ruangan atau AC.
Tampak juga dapur, ruangan komputer yang cukup layak, dan ruangan belajar mengajar yang akan direnovasi. Di lantai dua bangunan rencananya bakal jadi tempat belajar kelompok siswa.
2. Pemerintah tengah siapkan tenaga pengajar

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Barat, Raminudin mengatakan, dari hasil survei bersama Satker PUPR Kalbar menyatakan bahwa bangunan ex BLK tersebut layak digunakan.
Masing-masing lokasi akan memiliki empat rombongan belajar (rombel) dengan kapasitas 20–25 siswa per rombel. Jumlah ini disesuaikan dengan kebutuhan ruang menginap serta fasilitas bagi guru dan pengasuh.
Untuk jenjang pendidikan, Pemprov Kalbar telah mengusulkan dua rombel untuk SD, satu rombel SMP, dan satu rombel SMA, namun keputusan final masih menunggu arahan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Kemensos juga meminta dukungan tenaga pengajar dari pemerintah daerah. Kita sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, dan sedang mempersiapkan semuanya,” ucapnya, Sabtu (12/7/2025).
3. Prioritaskan keluarga miskin

Raminudin mengatakan, siswa yang akan diterima diprioritaskan dari keluarga miskin di desil 1. Namun, teknis penjaringan dan pelaksanaannya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Kemensos.
Untuk Sekolah Rakyat Rintisan ini, seluruh pembiayaan akan ditanggung APBN, termasuk rehabilitasi bangunan. Sementara Sekolah Rakyat tahap kedua yang telah disetujui saat ini masih dalam proses tender di tingkat pusat.
“Kalau sudah final, kami di daerah siap membantu pemenuhan berbagai persyaratan, termasuk perizinan. Dukungan dari seluruh kepala daerah sangat dibutuhkan,” tuturnya.
Sedangkan informasi resmi terkait penerimaan siswa tahun ajaran 2025, kata Raminudin, masih menunggu juknis dari Kemensos.
“Kami khawatir jika dipublikasikan terlalu dini, bisa terjadi perubahan kebijakan yang mendasar. Jadi kita tunggu kepastian juknis dari pusat,” ucapnya.
4. Gedung Sekolah Rakyat Rintisan dipakai sementara

Lebih lanjut, Raminudin menyampaikan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah pusat mengeluarkan arahan baru terkait pelaksanaan Sekolah Rakyat Rintisan yang dimulai tahun ini, sesuai arahan Presiden.
Untuk itu, bangunan eks Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemprov Kalbar digunakan sebagai lokasi sementara, di Jalan BLKI Pontianak dan juga BLK Ketapang.
“Sekolah rakyat rintisan ini hanya berlangsung selama satu tahun. Setelah bangunan permanennya rampung, siswa akan dipindahkan ke sekolah rakyat yang baru,” paparnya.
Dia juga menyampaikan bahwa komitmen pemerintah sangat besar terhadap siswa Sekolah Rakyat.
“Pak Prabowo sangat perhatian, seluruh kebutuhan anak akan ditanggung mulai dari pakaian sekolah, kebutuhan sehari-hari, sarana-prasarana hingga tablet untuk belajar,” jelasnya.
Untuk memastikan kualitas pendidikan, Kemensos akan bekerja sama dengan berbagai pihak, dan pemda diminta berperan aktif.