Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

SPMB Balikpapan Dimulai 1 Juli, Kuota Prestasi Jadi 25 Persen

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Ganung Pratikno. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times - Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Ganung Pratikno, mengungkapkan bahwa persiapan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Balikpapan sudah mulai berjalan. Sejumlah langkah telah dilakukan, mulai dari sosialisasi, penyusunan rancangan petunjuk teknis, penerbitan surat keputusan, hingga penyiapan Ujian Sekolah Berstandar Kota (USBK).

Pada bulan Juni mendatang, akan dilaksanakan proses verifikasi data bagi calon peserta didik yang belum tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Verifikasi ini mencakup siswa pindahan, siswa berprestasi, dan kategori lainnya yang memerlukan pendataan khusus.

"Pelaksanaan SPMB secara resmi akan dimulai pada 1 Juli," kata Ganung.

1. Apa bedanya SPMB dengan PPDB?

Ilustrasi murid SMP di Balikpapan. (Dok. Disdikbud Balikpapan)

Terkait perbedaan antara SPMB dan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), Ganung menjelaskan bahwa pada dasarnya keduanya memiliki substansi yang sama. Perbedaan lebih kepada istilah dan pengemasan.

Misalnya, istilah "zona" dalam PPDB kini disebut "rayon", dan "ring 1" diubah menjadi "domisili prioritas". Namun, data yang digunakan tetap sama. Yang menjadi pembeda utama adalah penekanan pada jalur prestasi akademik melalui hasil USBK.

"Jika sebelumnya jalur prestasi hanya digunakan untuk mengisi sisa kuota—sekitar 15 hingga 16 persen—kini porsi untuk jalur prestasi ditetapkan secara pasti sebesar 25 persen. Selain itu, Balikpapan juga menjadi salah satu kota yang lebih dulu menerapkan sistem sekolah inklusif secara aktif," jelas dia.

2. SMP 27 dan SMP 28 siap terima murid baru

Ilustrasi murid SMP di Balikpapan. (Dok. Disdikbud Balikpapan)

Mengenai sekolah baru, Ganung menyampaikan bahwa SMP Negeri 27 dan SMP Negeri 28 sudah siap beroperasi. Secara fisik, gedung sekolah telah siap menerima siswa, dengan empat rombongan belajar (rombel) yang dibuka untuk masing-masing sekolah.

Meskipun masih ada kekurangan seperti ketersediaan bangku dan jaringan Wi-Fi, hal tersebut akan segera diatasi. "Perlengkapan tersebut akan dialihkan dari SMP Negeri 26 yang saat ini baru satu kelas yang digunakan karena masih baru," kata dia.

3. Ketersediaan guru di dua SMP baru

Kegiatan belajar di salah satu sekolah negeri di Balikpapan. (Dok. Disdikbud Balikpapan)

Untuk ketersediaan guru, khususnya di jenjang SMP, Ganung menyatakan optimistis tidak akan ada kendala. Tenaga pendidik akan diambil dari sekolah-sekolah terdekat seperti SMP Negeri 1 atau SMP Negeri 2.

"Dengan target beban mengajar minimal 24 jam per minggu, pembagian waktu mengajar seperti delapan jam masih memungkinkan dilakukan," tuntas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Erik Alfian
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us