Warga Tionghoa Berdatangan ke Pontianak untuk Gelar Ritual Ceng Beng

Pontianak, IDN Times - Memasuki bulan kedua setelah Hari Raya Imlek, warga Tionghoa di Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar ritual Ceng Beng atau sembahyang kubur.
Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal dan menjadi kewajiban bagi masyarakat Tionghoa, di mana pun mereka berada.
1. Upacara penghormatan arwah

Di Pemakaman Umum Yayasan Aliansi Bersama Pontianak, warga keturunan Tionghoa dari berbagai daerah mulai berdatangan untuk melaksanakan ritual tersebut. Mereka membawa berbagai perlengkapan sembahyang, termasuk makanan, dupa, dan kertas sembahyang, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
Ceng Beng bukan sekadar tradisi, tetapi juga simbol kecintaan dan penghormatan kepada arwah keluarga yang telah tiada. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa dengan melaksanakan ritual ini, mereka dapat menunjukkan bakti kepada leluhur serta mempererat hubungan dengan anggota keluarga lainnya.
2. Warga Malaysia datang untuk sembahyang kubur

Salah satu peserta ritual, Jesi, warga keturunan Tionghoa asal Malaysia, sengaja datang ke Pontianak bersama keluarganya untuk melaksanakan Ceng Beng. Menurutnya, tradisi ini juga menjadi momen berkumpul bersama keluarga dari berbagai daerah dan negara.
"Ini bukan hanya soal menghormati leluhur, tapi juga kesempatan bagi kami untuk bersilaturahmi dan menjaga hubungan kekeluargaan," ujarnya.
3. Tradisi yang perlu dilestarikan

Senada dengan Jesi, Vivi, seorang warga Pontianak yang turut melaksanakan ritual, menegaskan pentingnya melestarikan tradisi ini. Ia menyebut Ceng Beng sebagai momen sakral yang hanya berlangsung dua kali dalam setahun dan harus dijaga oleh generasi mendatang.
"Tradisi ini harus tetap dijaga, karena ini adalah cara kami menghormati leluhur sekaligus mempererat hubungan dengan keluarga besar," kata Vivi.
Dengan berlangsungnya Ceng Beng di berbagai pemakaman di Pontianak, tradisi turun-temurun ini terus hidup dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Tionghoa, sekaligus memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan penghormatan terhadap leluhur.