TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Astaga, Kasus HIV/AIDS di Penajam Paser Utara Capai 109 Kasus

Terkendala fokus COVID-19 dan tidak ada anggaran

Ilustrasi Hari AIDS Dunia (IDN Times/Mardya Shakti)

Penajam, IDN Times - Jumlah pasien penderita HIV/AIDS atau Orang dengan HIV (ODHA) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim), hingga saat ini terus meningkat dan kini telah mencapai 109 kasus, tersebar di empat kecamatan.

“Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU, di mana hingga per Oktober 2021 kemarin telah mencapai 109 kasus,” ujar Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular pada Dinkes Kabupaten PPU, dr. Eka Wardana, kepada IDN Times, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: Awas! Perampok dengan Senpi dan Sajam Satroni Warga Giripurwa Penajam 

1. Ada 10 kasus penderita HIV/AIDS baru hingga Oktober tahun 2021

Ilustrasi: Petugas melakukan tes HIV pada darah seorang warga saat pemeriksaan HIV secara gratis di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Untuk diketahui, ada 10 kasus baru di tahun 2021 per bulan Oktober kemarin diketahui.  Kasus baru tersebut sejak bulan Maret hingga Juni sebanyak sembilan kasus lalu pada Oktober satu kasus. 

“Kasus HIV/AIDS baru ini tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Penajam empat kasus, Waru satu kasus, Babulu ada dua kasus dan Kecamatan Sepaku tiga kasus. Semua diketahui terinfeksi HIV/AIDS ketika dilakukan pemeriksaan di puskesmas atau di Rumah Sakit Umum Daerah di PPU atau Balikpapan,” ucap dr. Eka Wardana.

2. Dari 10 kasus yang ada lima ODHA diantaranya meninggal dunia karena penyakit dideritanya.

Pemeriksaan HIV kepada PSK yang beraktifitas di PPU oleh Dinkes PPU (IDN Times/Istimewa)

Dari 10 kasus ODHA tersebut, tambahnya, ada lima ODHA di antaranya meninggal dunia karena penyakit dideritanya. Di mana tahun 2020 kemarin ada dua kasus meninggal dunia, sehingga selama dua tahun terakhir ini ada tujuh kasus ODHA meninggal.

Dibeberkannya, pada tahun 2021 ini karena fokus penanganan COVID-19 dan tidak ada anggaran maka pihaknya belum optimal melakukan penanganan ODHA seperti tahun - tahun sebelumnya. Tetapi pihaknya tetap berupaya untuk menekan penyebaran HIV/AIDS di PPU dengan tetap melakukan screening HIV/ AIDS kepada ibu - ibu hamil di setiap Puskesmas.

Lalu membentuk klinik PDP HIV/AIDS di Puskesmas Maridan Kecamatan Sepaku dan Puskesmas Babulu dengan pertimbangan puskesmas itu lokasi jauh dari RSUD PPU.

"Meskipun terkendala anggaran dan fokus pada pandemik COVID-19, tetapi kami selalu melakukan screening HIV/ AIDS atau pemeriksaan HIV/AIDS bagi ibu hamil, pasien penyakit menular seksual, hepatitis B atau C, tuberkulosis dan limfoma. Lalu pada masyarakat yang berisiko terinfeksi, seperti pekerja seksual, laki suka laki, dan pengguna jarum suntik. Kami juga bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) serta Rumah Sakit Balikpapan mengenai mereka yang memiliki faktor risiko seksual, " terangnya.

3. Fenomena meningkatnya kasus HIV/AIDS di PPU perlu mendapatkan perhatian serius

Wabup PPU. Ir. H. Hamdam (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Terpisah, Wakil Bupati PPU Hamdam mengatakan, fenomena meningkatnya kasus penderita HIV/AIDS di PPU perlu mendapatkan perhatian serius, karena saat pandemik COVID-19 sekarang, hampir melupakan kasus HIV/AIDS tersebut sehingga dana dan pikiran fokuskan ke COVID-19 itu.

“Kita hampir melupakan kasus HIV/AIDS di PPU, padahal kasus ini seperti fenomena gunung es yang penyebarannya bisa meluas. Oleh karena itu seiring dengan menurunnya kasus positif COVID-19 akhir-akhir ini maka perlu diberikan khusus kembali pada kasus HIV/AIDS tersebut untuk mencegah dan memantau ODHA nya dan kembali menganggarkan untuk penanganan COVID-19 tersebut, baik yang dilakukan oleh pemerintah daerah maupun peran masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga: Minta Lanjutkan Penyelidikan Praktik Cashback di Sisi Dermaga Penajam 

Berita Terkini Lainnya