TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bendung Talake Paser-PPU Diusulkan Masuk PSN Tunjang Pangan IKN

Pembebasan lahan dilakukan tahun 2021

Ilustrasi lahan pertanian di Kecamatan Babulu, PPU (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times – Pembangunan bendung gerak Telake di Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara diusulkan masuk dalam Proyek Startegis Nasional (PSN), karena akan menjadi penunjang kebutuhan pangan beras di Ibu Kota Negara (IKN) kelak.

“Kelak bendung gerak Telake akan menambang supporting lahan pertanian, sebab ada potensi 21 ribu hektar  lahan pertanian akan terbuka sehingga menjadi lumbung pangan di kawasan IKN dan Kalimantan Timur (Kaltim) tim. Sehingga oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Dirjen Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III diusulkan menjadi PSN. Dimana nilai pembangunnya diperkirakan mencapai Rp1,7 triliun,” ujar Kabag Pembanguan Setkab PPU, Nikco Herlambang kepada IDN Times, Selasa (27/10/2020) di Penajam.

Baca Juga: 6 Makanan Khas Penajam Paser Utara, Ada Gula Jengkol & Jenderal Mabok

1. Setelah terbangun ada potensi lahan pertanian seluas 21 ribu hektar terbuka, mampu penuhi pangan IKN dan Kaltim

Desain tampak atas bendung Telake (IDN Times Istimewa)

Saat ini, lanjutnya, berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Dirjen Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, sekarang lahan persawahan yang efektif baru seluas 5 ribuan hektar saja. Tetapi setelah bendung itu terbangun maka ada potensi lahan pertanian seluas 21 ribu hektar terbuka.

Jelas hasil panen mampu memenuhi kebutuhan pangan padi di wilayah IKN dan Kaltim sendiri. Sementara kegiatan pembangunan bendung dan jaringan daerah rawa Telake pada tahun anggaran 2020 sampai dengan tahun 2024 mendatang.

Dibeberkannya, baru-baru lalu BWS Kalimantan III telah menggelar rapat dengan Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Kabupaten PPU dan Paser guna menjadwalkan kegiatan pembebasan lahan lanjutan sehubungan pengadaan tanah untuk akses bangunan pelengkap bendung saluran primer dan sekunder serta daerah reboisasi Talake di Kabupaten PPU.

2. Total lahan akan dibebaskan tahun 2021 seluas 166 hektar sekitar 570 peta bidang

Desain gambar tampak depan bendung gerak Talake (IDN Times.Istimewa)

“Jadi kemarin luas areal bendung direncanakan hanya 74 hektar saja yang dibutuhkan, sementara masih ada akses arah PPU Kecamatan Babulu akan dibangunan pelengkap bendung saluran primer dan sekunder, dimana total yang akan dibebaskan tahap dua tahun 2021 adalah seluas 166 hektar kurang lebih ada sekitar 570 peta bidang,” tukasnya.

Dibeberkannya, dalam rapat tersebut menyatakan luas lahan area yang dipengaruhi oleh pembangunan bendung ini ada sekitar kurang lebih 21 hektare, artinya potensi lumbung pangan yang akan terbangun berada di luasan itu. BWS juga telah mengusulkan agar pembangunan bendung Talake masuk PSN.

“Harapan kita nanti begitu Penetapan Lokasi (Penlok) keluar proses pembebasan dan pengadaan tanah itu bisa segera berjalan sampai akhir tahun ini dan akan menghasilkan peta bidang sebagai dasar appraisal di tahun depan termasuk pembayarannya jadi lahan seluas 166 hektar tersebut akan dilakukan proses pembayaran pengadaan tanah milik masyarakat itu di tahun 2021,” ungkapnya.  

3. Ada sembilan desa di PPU dan lima di Kabupaten Paser bakal terkena dampak pengadaan tanah

Desain ruang serba guna bendung Telake (IDN Times.Istimewa)

Dituturkan Nicko, ada sembilan desa di Kecamatan Babulu Kabupaten PPU yang bakal terkena dampak proses pengadaan tanah ini yaitu, mulai dari Desa Gunung Makmur, Gunung Mulia, Gunung Intan, Sebakung Jaya, Babulu Darat, Labangka Barat, Sumber Sari, Sri Raharja dan Desa Rawa Mulya. Sementara di Kecamatan Longkali terdapat lima daerah yakni kelurahan Longkali, desa Sebakung, Sebakung Taka, Sebakung Makmur dan desa Muara Adang II.

“Artinya nanti, seluruh jaringan irigasi primer dan sekunder akan melewati desa-desa tersebut. Kita berharap target proses panen dan sumber air masyarakat sudah bisa terpenuhi,” sebutnya.

Baca Juga: 8 Fakta Penajam Paser Utara, Ibu Kota Baru Indonesia

Berita Terkini Lainnya