TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disdukcapil PPU Membuka Pelayanan Jemput Bola kepada Warga

Sangat efekti bantu masyarakat

Ilustrasi pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Kabupaten Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) membuka pelayanan jemput bola kepada masyarakat. Terutama dalam pengurusan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.

“Kami namakan Paling Asik Duduk di Teras yakni pelayanan keliling administrasi kependudukan terintegrasi yang akan dilaksanakan di desa serta kelurahan seputaran Kabupaten PPU,” kata Plt Kepala Disdukcapil PPU Mawar kepada IDN Times, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga: Tidak Diistimewakan, Mantan Bupati PPU Digabung dengan Napi Lainnya

1. Terhenti akibat COVID-19

Pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Kabupaten Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Mawar mengatakan, masyarakatdapat mudah memperoleh pelayanan keliling dari Disdukcapil PPU. Caranya berinteraksi lewat media sosial Pemkab PPU yakni Instagram @PemkabPPU dan Facebook Pemkab Penajam Paser Utara.

“Layanan jemput bola ini sudah beberapa tahun lalu berjalan namun sempat terhenti dikarenakan dampak pandemik COVID-19 kemarin,” tuturnya.

Program jemput bola ini, menurut Mawar, terbukti efektif dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Terutama mereka yang domisili cukup jauh terletak di Kecamatan Babulu dan Sepaku.

“Program Paling Asik Duduk di Teras sama saja dengan layanan jemput bola atau keliling di desa maupun kelurahan. Bahkan kelurahan dan desa telah menyurati kami untuk dilakukan kembali pelayan di tempat mereka,” sebutnya.

2. Kini gunakan mobil pelayanan Disdukcapil Keliling

Plt Kepala Disdukcapil PPU, Mawar (IDN Times/Ervan)

Disdukcapil PPU telah memanfaatkan mobil pelayanan keliling dalam menjangkau wilayah terluar masyarakat. Masyarakat pun bisa langsung mencetak kartu keluarga maupun kartu tanda penduduk elektronik di tempat. 

“Kami melakukan ini agar layanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil makin mudah dan cepat  demi meningkatkan pelayanan. Karena data yang Disdukcapil ini sendiri telahi ditarget pusat,” kata Mawar.

Masing-masing kota/kabupaten di Indonesia ditargetkan sudah melakukan perekaman eKTP hingga pembuatan akta kelahiran setiap tahunnya.

3. Terkendala jaringan internet

Ilustrasi e-KTP (IDN Times/Reza Iqbal Ghafari)

Meskipun begitu, Mawar mengakui sejumlah wilayah PPU terkendala jaringan internet. Sehingga terkadang, mereka sulit memproses pengurusan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil.

Dokumen warga terpaksa dibawa pulang ke Kantor Disdukcapil PPU hingga dikirimkan secara manual. Lokasi blank spot terletak di sejumlah desa di Kecamatan Sepaku dan Babulu.

Terkadang pihaknya meminta desa atau kelurahan mendatangi wilayah desa atau kelurahan terdekat yang memiliki jaringan dengan baik. 

Menurut Mawar, sistem pelayanan tersebut sangat membantu masyarakat yang kediamannya cukup jauh dari Kantor Disdukcapil PPU. 

“Kami mengharapkan tidak ada lagi masyarakat yang susah mengurus administrasi kependudukan dan pencatatan sipil," paparnya. 

Baca Juga: Satu Anak di PPU Meninggal karena Penyakit Gagal Ginjal Akut

Berita Terkini Lainnya