TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wabah Corona, Pembangunan Bendungan di Ibu Kota Negara Tetap Berjalan

Lelang Bendungan Sepaku Semoi di Penajam Paser Utara

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, ketika kunjungi kesiapan bendung calon IKN (IDN Times Ervan Masbnjar)

Penajam, IDN Times - Rencana pembangunan Bendungan Semoi, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) untuk kebutuhan Ibu Kota Negara (IKN) tetap berjalan, meskipun wabah corona merebak di seluruh Indonesia.  

"Insya Allah tidak ada dampak dari wabah corona ini terhadap rencana pembangunan kebutuhan untuk IKN nanti, salah satunya proses pembangunan Bendungan Semoi untuk kebutuhan IKN hingga tetap jalan," ujar Kabag Pembangunan Setkab PPU, Nicko Herlambang, kepada IDN Times, Selasa (31/3) di Penajam.

Ia menuturkan, pembangunan fisik yang akan segera dilaksanakan untuk IKN itu hanya proyek Bendungan Semoi tersebut, kini pemerintah pusat menunggu pemenangan lelang proyek ini dimana akan mulai kontrak pada April 2020 dan selesai ada tahun 2022 mendatang dengan kapasitas penyediaan air sebesar 2.400 liter per detik.

Baca Juga: Keluyuran, ODP di Penajam Paser Utara Bakal Ditindak Tegas 

1. Tim sedang menjalankan proses pembebasan lahan

Peta Penlok Bendungan Sepaku Semoi (IDN Times/Ervan Masbnjar)

"Sementara saat ini, tim yang di daerah sedang menjalankan proses pembebasan lahan dengan lokasinya di tiga desa di Kecamatan Sepaku, seperti Desa Tengin Baru, Sukomulyo dan Desa Argomulyo , seluas 378 hektare, terdiri dari luas genangan sekitar 342 hektare dan 36 hektare untuk areal bendungannya atau tubuh bendungannya," ujarnya.

Dibeberkannya, proyek pembangunan bendungan yang sering disebut dengan Bendungan Sepaku Semoi tersebut nilainya mencapai sekitar Rp676 miliar. Sedangkan anggaran untuk pembebasan lahan mencapai Rp800 miliar, semua anggaran bersumber dari APBN.

Ia mengungkapkan, saat ini Bendungan Semoi dalam proses lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan memasuki tahapan pembukaan dokumen.

2. Berharap proses pembebasan lahan bendungan bisa berjalan begitu pula lelang dapat berlangsung cepat

Nicko Herlambang (IDN Times/Ervan Masbanjar)

"Kami berharap proses pembebasan lahan bendungan bisa berjalan begitu pula lelang dapat berlangsung cepat sehingga kebutuhan air yang sangat vital ini bisa segera dibangun. Hal itu menunjukkan satu langkah tahapan pembangunan IKN sudah dijalankan dengan baik dan benar," tukasnya.

Nicko menegaskan, apapun arahan dari pemerintah pusat terkait IKN, kalau membutuhkan bantuan  daerah maka harus siap dilaksanakan.

Pihaknya juga tidak putus koordinasi dengan pemerintah pusat meskipun tidak langsung melakukan koordinasi langsung ke Jakarta, karena proses surat menyurat dan diskusi bisa tetap dilakukan melalui online.

"Sekarang kita jangan sampai mengembangkan isu akibat corona ini IKN tidak jadi, justru nanti tidak menyelesaikan masalah virus corona malah malah menimbulkan keresahan baru," tuturnya.

3. Kondisi saat ini menjadi momentum penting mengevaluasi pusat ekonomi dan pusat pemerintahan IKN

Kantor Kecamatan Sepaku yang tiga wilayah desanya masuk dalam kawasan pembangunan Bendungan Semoi (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Menurutnya, kondisi saat ini justru menjadi momentum penting mengevaluasi  pusat ekonomi dan pusat pemerintahan untuk IKN , terkait langkah apa yang dilakukan jika ada wabah. Sehingga pemerintah pusat kelak ketika sudah pindah ke PPU tidak lagi harus direpotkan melakukan upaya - upaya penanganan wabah.

"Jadi suka tidak suka nanti kita akan menghadapi persoalan yang sama, jangan sampai pemerintahan dan perekonomian tidak berjalan, ini harus kita jaga kedepannya. Apabila kondisi serupa terjadi saat IKN pindah ke PPU maka disiapkan protokol wajib tentang proses penanganan kesehatan di ibukota harus,"tandasnya.  

Baca Juga: Cegah COVID-19, Pemda PPU Butuh Rp26 Miliar untuk Sembako Gratis

Berita Terkini Lainnya