Dewan Adat Dayak Minta Diajari Pola Pertanian Modern di IKN Nusantara
Lahan hutan dipastikan akan menyempit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times- Dewan Adat Dayak Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur berharap bisa diajari pola bercocok tanam melalui modernisasi pertanian. Ini seiring akan menurunnya luas lahan karena digunakan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Kehadiran IKN Nusantara di Kabupaten PPU bisa dipastikan membawa dampak signifikan bagi masyarakat adat yang selama ini dengan kearifan lokal berladang dengan cara berpindah," ujar Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten PPU Helena Lin Legi seperti dikutip dari Antara, Sabtu (11/6/2022).
Baca Juga: Hewan Ternak yang Masuk Penajam Harus Punya Dokumen Karantina
1. Kegiatan untuk ekonomi di hutan akan terbatas
Kearifan lokal lainnya adalah mencari rotan, mencari bambu, mencari madu hutan, mencari bahan obat-obatan atau herbal yang dilakukan di hutan.
Kegiatan untuk ekonomi dan kesehatan dari hutan tersebut, katanya, akan kehilangan ruang gerak. Bahkan bisa dipastikan kehilangan hutan dengan hadirnya pembangunan Infrastruktur perkantoran pemerintah dan swasta, kawasan niaga, pusat perbelanjaan, pemukiman penduduk, dan pembangunan lain.
"Kami tidak akan bisa lagi berladang berpindah dan mendapatkan unsur hara dengan cara membakar dedaunan, rumput dan kayu kering, maka ajari kami modernisasi pertanian padi gunung agar bisa berladang menetap dan tetap mendapatkan unsur hara," katanya.
Baca Juga: DPRD Penajam Harap Pekerja Lokal Diutamakan dalam Pembangunan IKN