TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID-19 di Balikpapan Melonjak, Pesanan Peti Mati Ikut Naik

Sempat tak produksi saat pandemik melandai

Pesanan peti jenazah meningkat saat pandemik COVID-19 di Balikpapan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Grafik kasus COVID-19 di Kota Balikpapan terus menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Kasus konfirmasi positif, kasus pada anak, hingga kematian karena virus corona semakin meningkat.

Dampaknya, permintaan peti mati atau peti jenazah pun turut naik. Hal ini diungkapkan Ketua Yayasan Kasimo,  Andre. Yayasan Kasimo sendiri menyediakan peti jenazah untuk Dinas Kesehatan bagi rumah sakit di Balikpapan.

Andre menuturkan, stok yang sebelumnya disediakan telah ludes terjual. Banyaknya permintaan tersebut disebabkan oleh kasus yang tinggi dua minggu belakangan ini.

“Dua minggu ini banyak pesanan. Bahkan dua hari lalu sampai 12 peti yang dipesan,” ungkap Andre, saat ditemui IDN Times di Yayasan Kasimo, Kamis (1/7/2021).

Baca Juga: Ternyata Banyak Orang Depresi karena Pandemik COVID-19 di Balikpapan

1. Sempat tak produksi peti mati saat pandemik melandai

Pesanan peti jenazah meningkat saat pandemik COVID-19 di Balikpapan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Andre mengatakan, saat kondisi pandemik di Kota Balikpapan melandai, tiga orang pekerjanya yang membuat peti jenazah sempat pulang karena tidak ada pesanan.

Namun ketika kasus COVID-19 kembali naik. 50 peti jenazah yang sempat dibuat itu tiba-tiba saja dipesan lagi oleh beberapa rumah sakit. Dari situ, pesanan peti jenazah kembali meningkat.

“Sebelumnya itu tukangnya sempat pulang karena tidak ada pesanan. Tapi kami sudah stok 50 peti. Loh, ini banyak lagi pesanannya, akhirnya mereka balik lagi kerja,” terangnya.

2. Harga satuan peti mati sudah ditentukan oleh Kemenkes

Ilustrasi proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19. (IDN Times/Aldila Muharma dan Fiqih Damarjati)

Untuk harga peti mati jenazah COVID-19, harga Rp 1,7 juta per peti, ukuran panjang 205 sentimeter dan lebar 67 sentimeter. Harga tersebut sudah ditetapkan Kementerian kesehatan.

Sementara keuntungan yang didapat sebenarnya tak begitu besar. Namun Andre mengatakan, pihaknya tetap menerima permintaan pembuatan untuk peti jenazah pasien COVID-19.

“Kalau untung sih ada tapi gak besar. Tetap dilayani, yang penting bayarnya juga tidak telat,” ucapnya.

Baca Juga: Serbuan Vaksin Sasar 500 Pekerja dan Pengunjung Mal di Balikpapan

Berita Terkini Lainnya