TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cetak Biru IKN akan Menjadi Contoh Pembangunan Kota di Indonesia

PII ditantang merancang pembangunan 40 kota

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjadi pembicara Rapat Pimpinan Nasional Persatuan Insinyur Indonesia di Balikpapan, Jumat (20/1/2023). (IDN Times/Hilmansyah)

Balikpapan, IDN Times - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan cetak biru atau blueprint pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) akan menjadi contoh pembangunan kota lain di Indonesia.

“Kota-kota kita ke depan ini bisa mencontoh IKN,” ujar Suharso saat menbuka Rapat Pimpinan Nasional Persatuan Insinyur Indonesia (PPI) di Novotel Hotel Balikpapan, Jumat (20/01/2023).

Baca Juga: Kasus Pasien Tewas, DPRD Balikpapan Panggil RS dan BPJS Kesehatan 

1. Kota Indonesia pembangunannya karena faktor swasta

Sebuah kendi yang berisi tanah dan air dari seluruh provinsi se-Indonesia usai seremoni ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.)

Suharso mengatakan, perkembangan pembangunan kota-kota di mayoritas disebabkan faktor swasta. Merekalah yang secara aktif mengembangkan kota-kota di Indonesia. 

Lain halnya dengan pembangunan IKN Nusantara. 

Menurut Suharso, pemerintah berperan langsung dalam proses pembangunannya dari perencanaan hingga realisasi di lapangan. 

“Terus terang saja yang membangun kota di tanah air itu bukan pemerintah, tapi swasta. Namun dengan adanya IKN yang dibangun dari nol oleh pemerintah ini akan menjadi sejarah sebagai para planner,” jelasnya.

2. Presiden sampaikan kegelisahan

Prosesi tanah dan air Gentong Nusantara di IKN Nusantara, Senin (14/3/2022). Foto YouTube Biro Pers, Media Kepresidenan

Kaitan persoalan tersebut, Suharso mengaku sempat berkonsultasi dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang sempat gelisah dengan kondisi pembangunan ke depan di Indonesia. 

“Beliau menggelisahkan mengenai perkembangan kota-kota di tanah air,” paparnya.

Presiden Jokowi menilai ketergantungan pemerintah daerah kepada swasta tidak sehat dalam pembangunan daerah. Seakan-akan pemerintah daerah tidak memiliki rencana ke depan dalam pembangunan.

“Saya bilang kota-kota di Indonesia ini bukan tidak punya masa depan, bukan tidak memiliki detail plan, sebenarnya yang disebut rencana tata ruang dan seterusnya, semuanya sudah ada,” ujarnya.

Baca Juga: Kasus Pasien Tewas, DPRD Balikpapan Panggil RS dan BPJS Kesehatan 

Berita Terkini Lainnya