TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jasamarga Targetkan Tol Balsam Beroperasi Penuh Agustus 2020 

Target BEP Tol Balsam sulit tercapai

Jalan tol Balikpapan-Samarinda (Dok. Jasamarga Balikpapan-Samarinda)

Balikpapan, IDN Times - PT Jasamarga Balikpapan Samarinda, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan pengoperasian jalan tol Balikpapan - Samarinda dapat beroperasi penuh dari seksi 1- 5  pada Agustus 2020 mendatang.

Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samarinda STH Saragi mengatakan progres pekerjaan untuk pembangunan seksi 1 dari Simpang Samboja ke kawasan Jalan Soekarno- Hatta Km 13 dan seksi 5 dari Km 13 ke kawasan Manggar sudah mencapai 90 persen.

“Secara keseluruhan itu, kita akan sudah kita rencanakan mudah-mudahan yang untuk seksi 1 ini selesai Juli ini dan bulan berikutnya seksi 5 ini bisa selesai sehingga secepatnya dapat difungsikan,” kata Saragi saat konferensi pers via zoom, Rabu (10/6).

Baca Juga: Silang Pendapat Warga Kaltim Terkait Besaran Tarif Tol Balsam

1. Pekerjaan seksi 1 dan 5 Tol Balsam sudah 90 persen

IDN Times/ M. Idris

Menurutnya, untuk progres pekerjaan di seksi 1 sudah mendekati 90 persen. Saat ini masih dilakukan pengerjaan dinding penahan tanah sepanjang 200 meter yang juga sudah hampir selesai. 

“Kalau itu sudah selesai bagian sisanya yaitu perkerasan aspal sepanjang 200 meter,” jelasnya.

Lalu, untuk pekerjaan penyelesaian seksi 5 juga proses sudah hampir mencapai 90 persen. Untuk saat ini, para pekerja masih menyelesaikan pekerjaan pembuatan dinding penahan tanah dan perbaikan saluran air yang melintang di bawah ke jalan tol. Hal ini menyebabkan pekerjaan jalan diatasnya otomatis belum bisa dilanjutkan hingga pekerjaan tersebut selesai.

“itu ada 3 buah box culvert (saluran air yang melintas di bawah jalan tol) yang sudah hancur jadi kita sekarang lagi perbaiki,” terangnya.

2. Pembangunan jalan tol tidak sesuai dengan kajian awal

Presiden Jokowi resmikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) seksi Samboja-Samarinda di Kalimantan Timur (IDN Times/Teatrika Handiko P)

Ia juga menjelaskan, pengembalian modal atau Break Event Point (BEP) dalam proyek pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda diperkirakan tidak akan mencapai target yang ditetapkan.

Menurut rencana awal, proyek pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda sepanjang 90 kilometer lebih tersebut bisa mencapai titik impas atau BEP dalam kurun waktu 20 sampai 25 tahun.

Target itu sesuai hasil kajian yang dilakukan pada saat itu, yang mempertimbangkan target pembangunan selesai dalam kurun waktu satu tahun, serta lalu lintas yang mencapai 10 ribu kendaraan per hari.

Namun kenyataannya, perjalanan proyek tersebut ternyata tidak berjalan mulus. Masalah pembebasan lahan, hingga kondisi struktur tanah yang tak stabil juga menaikkan biaya konstruksi.

“Investasi yang kita keluarkan sampai saat ini hampir Rp12 triliun, khusus untuk seksi 2,3 dan 4 dari awalnya Rp 9,9 triliun," ujarnya

3. Kepadatan kendaraan jauh dibawah target

Proses pengerjaan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Dok.Wika Beton)

Target BEP pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda itu saat ini juga diperkirakan akan sulit dicapai dengan menurunnya jumlah lalu lintas di kawasan tol. Sejak secara gratis dibuka pada pada 19 Desember 2019, jumlah lalu lintas kendaraan yang melintas di jalur tol Balikpapan Samarinda hanya tercatat mencapai 7.000 kendaraan per hari. Jumlah tersebut kembali menurun di masa pandemik COVID-19 sekitar 50 persen dari biasanya.

Sesuai jadwal PT Jasamarga Balikpapan Samarinda secara resmi akan mulai memberlakukan tarif kepada pengguna jalan tol Balikpapan - Samarinda dari seksi 2,3 dan 4 mulai 14 Juni 2020, pukul 00.00 Wita. 

Besaran tarif Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 2, 3 dan 4 (Samboja-Simpang Jembatan Mahkota 2) sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 534/KPTS/M/2020 tanggal 29 Mei 2020 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol pada Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 2, 3 dan 4 (Samboja-Simpang Jembatan Mahkota 2) ditetapkan sekitar Rp1.200 per kilometer. Angka ini lebih tinggi dari rencana awal yakni Rp1.000 per kilometer.

Baca Juga: Enam Bulan Gratis, Tol Balsam Akhirnya Tetapkan Tarif, Ini Rinciannya

Berita Terkini Lainnya