TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Modal Tak Kembali, Pria Balikpapan Dilaporkan Kasus Investasi Bodong

Janjikan korbannya keuntungan 15 persen

Polisi ungkap kasus investasi bodong di wilayah Balikpapan (IDN Times/Riani Rahayu)

Balikpapan, IDN Times - Kasus penipuan berkedok investasi kembali terungkap di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam kasus ini, polisi menangkap seorang pria berinisial M (30), warga Kariangau, Balikpapan Barat yang memotori investasi bodong tersebut.

Kapolsek Balikpapan Timur Komisaris Polisi Imam Syafi'i mengatakan, kasus ini terungkap setelah salah satu korbannya berinisial TRN melaporkan penipuan yang dialaminya ke Mako Polsek Balikpapan Timur. 

"Jadi pelaku ini modusnya menawarkan modal untuk berinvestasi kepada korbannya, namun rupanya uang itu dipakai tidak sesuai dengan penjelasannya," terangnya, saat konferensi pers pada, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga: Pemkot Balikpapan Tetap Eksekusi Lahan Rumah Sakit yang Bermasalah

1. Uang tanam modal korban baru untuk bayar beban korban lama

Instagram

Lebih jauh, Imam menjelaskan, jika para korban menanamkan modalnya kepada pelaku sebesar Rp5 juta dengan dalih digunakan untuk PO alat berat. 

Namun rupanya uang tersebut tak dibelanjakan pelaku sesuai peruntukannya. 

"Dan uang itu digunakan pelaku untuk membayar beban-beban terhadap korban sebelumnya," jelasnya.

Sejauh ini polisi masih melakukan pendataan terhadap jumlah korbannya. 

"Tetapi kemungkinan lebih dari tiga orang (korban)," tambahnya. 

2. Kerugian diperkirakan capai miliaran rupiah

Kaposek Balikpapan Timur Kompol Imam Syafi'i (IDN Times/Riani Rahayu)

Sebelumnya, investasi PO alat berat ini diakui para korban masih ada hasilnya. Namun seiring waktu berjalan, investasi tersebut kemudian mengalami kemacetan atau tak terbayar. 

"Itu macetnya mulai akhir tahun 2021," ucapnya. 

Atas perbuatan pelaku, total kerugian yang dialami para korban mencapai miliaran rupiah. 

"Sampai saat ini total kerugian juga masih dalam pendataan karena korban yang melapor masih terus berdatangan," tuturnya.

Baca Juga: Balikpapan dan Bontang di Kaltim Masih Zona Merah COVID-19

Berita Terkini Lainnya