Obvitnas Pertamina Terbesar di Sanga-Sanga di Tengah Ancaman Tambang
Izin lingkungan CV SSP rupanya telah ditolak DPMPT Kukar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tenggarong, IDN Times - Proyek terbesar PT Pertamina Zona 9 Field Sangasanga, yakni sumur bor minyak terbesar di Sanga-Sanga terancam oleh aktivitas tambang batu bara.
Diketahui aktivitas penambangan yang bergerak diduga di sekitar objek vital nasional (Obvitnas) itu, merupakan milik perusahaan CV Sanga-Sanga Perkasa. Yang saat ini juga sedang proses penyelidikan di Polda Kaltim.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT 24 Sanga-Sanga Muhammad Zainuri, saat dihubungi oleh IDN Times siang tadi, Rabu (6/4/2022).
Dirinya mengatakan, jika beberapa waktu lalu nampak kendaraan alat berat milik CV Sanga-Sanga Perkasa kembali menambang. Tetapi masuk lahan Pertamina.
"Itu juga yang saat ini kami permasalahkan, itu di kawasan Pertamina. Warga saja pernah menolak titik rencana bor minyak Pertamina di RT 24 karena lokasinya sangat berbahaya. Terlebih lagi bila tambang batu bara," terangnya.
Lanjut dia, sebab di sana terdapat pipa milik Pertamina, yang masih aktif atau zona merah. Selain itu jika dilihat dari dokumentasi yang berhasil ia dapatkan, jarak antara aktivitas tambang dengan sumur minyak Pertamina hanya berjarak 5 meter.
Baca Juga: Aniaya Pekerja RDMP Pertamina Balikpapan, WNA Korea Selatan Dipecat
1. Aktivitas berhenti setelah dilaporkan masyarakat ke pemerintah
Meski aktivitas tambang, kata Zainuri, sebenarnya pernah dihentikan oleh penjagaan dari Pertamina, para penambang tetap nekat dan tak mengindahkan larangan tersebut
Atas dasar itu pula akhirnya masyarakat Sanga-Sanga kembali melayangkan laporan ke Polda Kaltim pada 28 Maret lalu.
"Justru penghentian penambangan oleh mereka itu berdasarkan laporan dari masyarakat, surat kami kepada pemerintah," ujarnya.
Sementara mereka juga sempat bertanya kepada pihak pemerintah yang ikut turun menghentikan aktivitas tambang tersebut mengenai respons Pertamina.
Tetapi dijawab Pertamina tak ada melaporkan hal tersebut. Padahal sumur minyak yang ada di sana juga aktif dan dalam pengembangan skala besar.
Baca Juga: Harga Daging Sapi Melonjak di Balikpapan karena Pasokan Berkurang