TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Astaga, Dua Ibu Hamil di Nunukan Patungan untuk Beli Sabu

Narkoba akan dijual ke pembeli di Tarakan

Polres Nunukan mengungkap praktik penyelundupan narkoba dari dua ibu hamil, Jumat (19/8/2022). Foto istimewa

Balikpapan, IDN Times - Dua ibu rumah tangga (IRT) dalam kondisi hamil besar harus berurusan dengan Satuan Reserse Narkoba Polres Nunukan Kalimantan Utara (Kaltara). Para tersangka inisial SR dan RD ini diamankan atas kasus peredaran narkoba jenis sabu seberat 100 gram. 

Polisi menangkap keduanya dari dua lokasi berbeda di Nunukan. 

"Kedua pelaku ini berhasil kami amankan di dua lokasi berbeda di Pulau Sebatik, pada 12 Agustus 2022 lalu usai menerima laporan dari warga," kata Kasat Narkoba Polres Nunukan Inspektur Satu Polisi Muhammad Ibnu Robbani, Jumat (19/8/2022). 

Baca Juga: Tiga WNA Dideportasi dari Nunukan Usai Masuki Objek Vital AL

1. Kronologis pengungkapan kasus narkoba

Polres Nunukan mengungkap praktik penyelundupan narkoba dari dua ibu hamil, Jumat (19/8/2022). Foto istimewa

Ibnu mengatakan, Polres Nunukan memperoleh informasi adanya upaya penyelundupan narkoba di salah satu pelabuhan di Pulau Sebatik Nunukan. Upaya penyelundupan narkoba akan mempergunakan sarana speedboat dari Sebatik dengan tujuan Pulau Tarakan. 

Berbekal informasi ini, polisi langsung melakukan penyelidikan ke pelabuhan Sebatik mendapati tersangka inisial RD (38). Dalam proses penggeledahan, ditemukan barang bukti dua bungkus narkoba jenis sabu seberat 100 gram. 

Ironisnya, tersangka RD ini dalam kondisi hamil besar tujuh bulan. 

"Setelah menerima laporan, anggota Sat Reskoba langsung melakukan penyelidikan, hasilnya didapatlah RD di pelabuhan dengan membawa sabu sekitar 100 gram yang disembunyikan dengan tumpukan makanan ringan yang dibawanya," terangnya. 

2. Tersangka kedua juga seorang ibu hamil

Ilustrasi napi di penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Saat berhasil diamankan, Ibnu mengungkapkan, RD mengaku memperoleh narkoba dari tersangka lain inisial SR (38). Mereka berdua patungan untuk membeli sabu seharga Rp15 juta dari seorang bandar narkoba inisial R di Brgosong Sebatik, Malaysia. 

"SR dan RD patungan untuk membeli sabu ini, jadi RS menyetor Rp5 juta sedangkan Rp10 juta lagi uang pribadi dari RD," ungkapnya. 

RD pula yang kemudian dipercaya untuk menyelundupkan narkoba ke salah satu pembeli inisial K di Tarakan.  

Berbekal informasi itu, polisi lantas menangkap tersangka kedua inisial SR di Desa Tanjung Aru Sebatik. Ternyata, tersangka SR juga dalam kondisi hamil besar jelang melahirkan. 

"Pelaku kedua ini diamankan di Desa Tanjung Aru, setelah berhasil melakukan pengembangan kedua pelaku selanjutnya digiring ke Mako Polres Nunukan untuk proses penyidikan," ungkap Ibnu. 

Baca Juga: Puluhan Anak di Bawah Umur di Tarakan Terlibat Aksi Pengeroyokan

Berita Terkini Lainnya