TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menakar Independensi Media Massa di Era Digital  

Diskusi rangkaian Konferta AJI Balikpapan

Diskusi daring Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Balikpapan. (IDN Times/Istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Balikpapan menggelar diskusi mengangkat topik Merawat Profesionalisme dan Independensi Media, secara virtual. Diskusi ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten. Direktur Eksekutif Remotivi Yovantra Arief dan Digital Creator Wicaksono alias Ndorokakung.

Yovantra menilai tantangan jurnalisme di era digital terkait aspek ekonomi, sosial politik dan budaya. Menurutnya kemunculan influencer bukan menjadi saingan media mainstream atau jurnalisme secara bisnis, karena pasarnya berbeda. Tapi entitas baru itu adalah saingan jurnalisme secara filosofi dan secara sosial budaya.

"Sebagai konsekuensi, dua fungsi sosial paling penting dari jurnalisme diambil oleh influencer sebagai gatekeeper informasi atau arbiter of truth," ucapnya seperti press release diterima dari AJI Balikpapan, Jumat (26/3/2021).

Baca Juga: Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan, Ratusan Pekerja Dievakuasi

1. Adanya pergeseran dalam industri media saat ini

Ilustrasi Jurnalis. IDN TImes/Arief Rahmat

Di sisi lain, Ia menganggap perlu ada upaya merubah perspektif bahwa jurnalisme adalah industri pengaruh. Yang tidak lagi secara eksklusif dimiliki insan pers dan media mainstream saja, karena dalam kenyataannya industri influencer juga memiliki pengaruh yang sama.

"Kini Jurnalisme juga harus berinvestasi pada literasi warga agar tetap relevan. Serta mendorong industri influencer sebagai saudara dalam tanda petik, agar menjadi profesional," terangnya.

2. Masa depan media mainstream dan media sosial

Jurnalis Malang Raya melakukan aksi mengecam kekerasan terhadap sejumlah jurnalis. IDN Times/ Alfi Ramadana

Sementara Ndorokakung menganggap kemunculan para homeless media yang memanfaatkan platform media sosial, diuntungkan dari sisi algoritma komputerasi, sehingga dapat bersaing dengan industri media mainstream.

"Hari ini tantangan media mainstream tidak saja soal kredibilitas dan profesionalisme, tapi juga mempertahankan kelangsungan bisnis," katanya.

Namun demikian, perusahaan media tetap punya peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, lantaran pers juga bagian dalam upaya menjaga demokrasi Indonesia.

Baca Juga: Balikpapan Masuk Nominasi Kota Wawasan Lingkungan di ASEAN

Berita Terkini Lainnya