TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasukan TNI dan AS Pergunakan Senjata Canggih pada Garuda Shield 2022

Latihan bersama di Balikpapan

Prajurit gabungan TNI AD dan Tentara Amerika (US Army) beraksi terjun payung saat Latihan Bersama Garuda Shield ke 15/2021 di Pusat Latihan Tempur di Ogan Komering Ulu Timur, Sumsel pada Rabu, 4 Agustus 2021 (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Balikpapan, IDN Times - Kesempatan latihan bersama bertajuk Super Garuda Shield 2022 antara prajurit TNI AD dengan Angkatan Darat Amerika Serikat digunakan untuk mempraktikkan penggunaan berbagai perlengkapan dan persenjataan kedua belah pihak.

Diberitakan Antara, di Pusat Latihan Tempur Amborawang, Samboja, 50 km utara Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), personel Angkatan Darat Amerika Serikat menampilkan UAV atau pesawat tanpa awak sebagai sarana pengintaian dan peringatan dini, dalam ukuran mini.

Baca Juga: Sedang Terapi Air Laut, Lansia di Balikpapan ini Tewas Terseret Ombak

1. Kecanggihan UAV Black Hornet milik AS dan pesawat drone tempur Indonesia

US Army saat tunjukkan drone Black Hornet di hadapan Panglima TNI Andika Perkasa (IDN Times/Riani Rahayu)

Satu UAV yang diterbangkan itu berukuran lebih kurang sebesar pipa paralon setengah inci dan panjang kurang dari 10 cm, yang dinamakan Black Hornet. Ia berpenampilan seperti capung dan digunakan untuk pengintaian.

Dengan kamera resolusi tinggi namun mini, satu Black Hornet bisa menyusup teritori lawan tanpa ketahuan dan mengintai meski dalam gelap.

Ada juga UAV yang lebih besar yang bisa membawa senjata. “TNI juga sudah punya semua peralatan ini,” kata Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, akhir pekan lalu.

Satu Black Hornet berharga hingga Rp250 juta, dan masuk sistem persenjataan TNI sejak 2021 lampau.

2. Perlengkapan tempur kedua negara

Tentara Amerika (US Army) berjalan usai penerjunan bersama dengan TNI AD saat Latihan Bersama Garuda Shield ke 15/2021 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD di Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumsel pada 4 Agustus 2021 (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sebelum berpraktik tempur di lapangan, para prajurit mengikuti materi yang disampaikan dalam ruangan selama empat hari. Sebelumnya juga dikenalkan rompi MILES untuk melindungi personel dari terjangan peluru dan benda keras/tajam mematikan hingga skala tertentu

Dalam latihan tempur kali ini, para prajurit dilengkapi sensor di senjata dan dilekatkan pada seragam masing-masing. Maka prajurit yang terkena tembakan maka sensor di tubuhnya akan bersuara atau menyalakan lampu.

"Ini adalah sistem untuk membuat latihan terasa realistis walaupun pelurunya (yang dipakai) bukan peluru tajam,” kata Perkasa, yang juga memerintahkan prajurit berinteraksi satu sama lain hingga saling mengenal secara lebih baik.

Baca Juga: Pelatihan Super Garuda Shield 2022 Resmi Dibuka, Libatkan 13 Negara

Berita Terkini Lainnya