TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menhub: Kabut Asap Masih Ganggu Penerbangan, Prediksi 2 Minggu Beres

Gubernur Kaltim bilang kabut asap tidak parah

IDN Times/Surya Aditya

Balikpapan, IDN Times – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengakui, kabut asap masih mengganggu penerbangan di sejumlah bandara. Hal ini disampaikannya saat mengunjungi Balikpapan, Kamis (19/9) kemarin.

Budi menilai kondisi terparah yang terkena dampak kabut asap ada di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Pasalnya, Kalbar merupakan salah satu daerah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) cukup parah.

“Masih banyak (penerbangan) yang batal di sana (Bandara Supadio),” katanya usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Serbaguna Perkantoran Angkasa Pura (AP) I Balikpapan.

Baca Juga: Tiga Hari Bandara APT Pranoto Dikepung Asap, 47 Penerbangan Dibatalkan

1. Minim anggaran, sulit atasi kabut asap yang mengganggu penerbangan

IDN Times/Surya Aditya

Menurut Budi, masalah kabut asap yang mengganggu bandara seharusnya bisa ditanggulangi. Sebab, sebut dia, saat ini sudah ada alat dengan teknologi canggih untuk mengantisipasi kepekatan asap. Namun, bandara di Indonesia belum memiliki alat tersebut, lantaran harganya terbilang mahal.

Oleh karena itu, ketika terjadi kabut asap, bandara-bandara yang terkena dampaknya memilih untuk menghentikan operasi sementara waktu.

“Batas kepekatan asap kalau sudah menyelimuti bandara enggak mungkin (dioperasikan) lagi. Kalau ada teknologinya pasti mahal,” ujarnya.

2. Pastikan kabut asap tak lama ganggu penerbangan

Dok. IDN Times/Istimewa

Budi meyakini, gangguan penerbangan karena kabut asap ini tidak akan berlangsung lama. Sebab, pemerintah saat ini sedang berupaya keras untuk menyelesaikan permasalahan karhutla yang menyebabkan terjadinya kabut asap.

“Kalau lihat Bapak Presiden (Joko Widodo) sampai turun dan sebagainya (menanggulangi karhutla), kami harapkan seminggu dua minggu ini selesai (masalah kabut asap),” tuturnya.

Dia pun mengimbau agar masyarakat tidak lagi membakar hutan dan lahan. Karena hal tersebut bisa sangat merugikan banyak orang.

Baca Juga: DLH Kaltim: Kualitas Udara di Samarinda Sangat Tidak Sehat

Berita Terkini Lainnya