Investasi Perusahaan Listrik Jepang di Kaltim Terkendala Undang-Undang
Ratusan desa di Kaltim masih memerlukan asupan setrum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Pelosok-pelosok Kalimantan Timur masih memerlukan suplai listrik. Sayangnya, medan yang buruk membuat Perusahaan Listrik Negara (PLN) seringkali tak mampu menjangkau wilayah pedalaman.
Setidaknya ada 289 desa di Kaltim yang belum menikmati asupan listrik. Dari ratusan daerah terpencil itu paling banyak berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat dan Mahakam Ulu.
Baca Juga: Tergiur Upah Abaikan Risiko, Warga Samarinda Jadi Kurir Sabu-sabu
1. Diharapkan bisa menjadi partisipan dalam pembangunan IKN
Kawasan Long Hubung misalnya, salah satu desa di Mahakam Ulu ini punya 6 ribu jiwa. Perjalanan menuju desa itu harus menempuh jalur darat dengan medan berlumpur, lantas dilanjutkan kembali dengan menyusuri sungai melewati aliran Sungai Mahakam, waktu tempuhnya lebih dari 12 jam.
Saat ini pemerintah sedang membangun jaringan tegangan menengah (JTM) 20 kV dengan panjang jaringan hingga 9 kms (kilometer-sirkit) dan jaringan tegangan rendah (JTR) sejauh 4 kms.
Nantinya saat jaringan ini rampung dibangun, listrik di Desa Long Hubung bisa disuplai dari PLTD Datah Bilang. Kebutuhan listrik itu kian bertambah seiring penetapan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim.
Hal ini pula yang menarik perhatian Kansai Electric Power (KEP) untuk berinvestasi di Kaltim. Perusahaan listrik asal Jepang itu pun telah menemui Gubernur Kaltim Isran Noor pada Senin (20/1) untuk menjelaskan detail perusahaannya.
"Sistem dan presentasinya bagus, semoga Jepang bisa menjadi salah satu partisipan dalam sayembara pembangunan IKN," kata Isran saat dikonfirmasi, Selasa (21/1).
Baca Juga: Balikpapan Siapkan Raperda Pemilik Mobil Wajib Punya Garasi