TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jembatan Dondang Retak Disenggol Tongkang, Ini Respons Dishub Kaltim

Bukan kejadian pertama Jembatan Dondang disenggol tongkang

Jembatan Dondang di Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Kaltim. Jembatan dengan bentang 840 meter ini menghubunkan dua kecamatan di Kaltim (Wikmedia.org/istimewa)

Samarinda, IDN Times - Ahad malam, 15 November 2020, Jembatan Dondang di Kecamatan Muara Jawa alami keretakan. Diduga jalur penghubung antara Muara Jawa dan Kecamatan Sangasanga ini ditabrak tongkang. Kini peristiwa tersebut dalam penyelidikan otoritas setempat. Maklum saja retaknya jembatan tersebut sempat viral di media sosial.

“Jadi, kita tunggu saja hasil penyelidikannya,” ujar Arih Franata Filifus Sembiring, kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim saat dikonfirmasi pada Selasa (17/11/2020) siang.

Baca Juga: Waduh! 3.771 Millennial di Samarinda Belum Punya KTP Elektronik

1. Jembatan Dondang berperan krusial bagi warga Kutai Kartanegara

Pejabat berwenang saat memeriksa keretakan Jembatan Dondang di Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Kaltim (Dok.IDN Times/istimewa)

Jembatan ini berperan krusial lantaran tak hanya menghubungkan dua kecamatan di Kutai Kartanegara, tapi juga menjadi pemangkas jalur menuju Balikpapan. Pasalnya, jembatan ini akan memperpendek jarak tempuh antara Samarinda dengan Balikpapan. Jalur ini menjadi alternatif ketiga bila hendak menuju Kota Minyak selain lewat Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Tujuan pembangunan jembatan juga untuk memecah konsentrasi arus lalu lintas dari Samarinda menuju Balikpapan.

“Yang jelas, Dishub Kaltim dasarnya menginginkan ada proses hukum dan pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang menyebabkan terjadinya masalah ini,” terangnya.

2. Bukan kali pertama Jembatan Dondang disenggol tongkang

Bagian Jembatan Dondang di Kutai Kartanegara yang terbentur tongkang pada Ahad, 15 November 2020 (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kejadian ini bukan kali pertama. Pada awal Juli 2016 lalu, jembatan dengan bentang mencapai 840 meter tersebut juga pernah ditabrak ponton. Kala itu yang tersenggol adalah sisi kanan dari arah Samarinda pada segmen 2 dan 3. Itu sebab Dishub Kaltim sebagai pengawas keamanan sarana dan prasarana transportasi darat, laut, sungai dan udara berharap kejadian ini segera dituntaskan, termasuk teknis fisiknya.

“Jembatan bagian dari akses transportasi masyarakat setempat dan umum. Kami harap ini bisa dipastikan keamanannya,” sebutnya.

Baca Juga: Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke Masa

Berita Terkini Lainnya