TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Raksasa Properti Indonesia Siap Membangun Ibu Kota Baru di Kaltim

Kebutuhan perumahan bakal meningkat drastis 

is4profit.com

‎Samarinda, IDN Times - Mulai lima tahun mendatang ibu kota negara (IKN)  secara bertahap akan pindah ke Kaltim. Dipastikan perekonomian Benua Etam akan ikut meningkat. Hal itu berbanding lurus dengan pertumbuhan sektor properti yang lima tahun terakhir sedang lesu.

Demikian dikatakan Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Kaltim, Bagus Susetyo, Kamis (29/8) di kantornya, Jalan Siradj Salman. Lebih lanjut, dia mengatakan, lesunya harga properti itu disebabkan karena sektor tambang di Kaltim tak terlalu baik.

Saat ibu kota pindah, sektor properti dipastikan kembali bergairah. Karena yang membutuhkan rumah pasti tak sedikit. Maklum yang pindah bukan lagi ratusan orang, tapi 1,5 juta penduduk eksodus ke Benua Etam.

Itu sebabnya, Bagus mengharapkan tuah pemindahan ibu kota yang nantinya bisa mendongkrak pembelian properti di Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, Samboja atau Penajam Paser Utara (PPU).  "Kami optimistis dengan hal tersebut," tegasnya.

Baca Juga: Antisipasi Tingginya Angka Kriminalitas di Ibu Kota Baru

1. Pengembang lokal dan nasional siap berduet

IDN Times/Yuda Almerio

Dia tak menampik, indeks harga properti (IHP) di Kota Minyak maupun Kota Tepian tak mengalami perubahan dalam triwulan pertama 2019. Bahkan penjualan rumah menengah atas turun 80 persen.

Walau demikian, politikus Partai Gerindra itu tetap yakin sektor properti tetap diminati sebab keuntungan yang diperoleh itu berganda, dari kenaikan harga tanah atau capital gain dan kenaikan harga penggunaan atau sewa per tahun.
"Apalagi ada pemindahan ibu kota," ujarnya.

Dia mengaku, setelah Presiden Joko 'Jokowi' Widodo mengumumkan ibu kota negara pindah ke Kaltim, banyak pengembang yang sudah siap membangun hunian di Bumi Mulawarman, baik itu di Balikpapan dan Samarinda. Sejumlah nama besar turut dalam proyek tersebut, misalnya Agung Podomoro Group, Ciputra Development hingga Sinar Mas Land.

"Duet pengembang lokal dan nasional tentu lebih dari cukup untuk mempersiapkan  IKN (ibu kota negara)," terangnya.

2. Pengembang besar mampu sediakan lahan perumahan selus 200 hektare

scontent.fjkt1-1.fna.fbcdn.net

Bagus menerangkan, baik Agung Podomoro, Ciputra dan Sinar Mas itu sudah lama membangun properti di Kaltim. Mereka sudah ada sejak 10 tahun lalu. Untuk kemampuan penyediaan lahan, biasanya pengembang lokal itu mampu menyediakan lahan seluas 40 hektare sedangkan skala masif seluas 200 hektare itu pengembang besar.

Wajar bila sejumlah perusahaan properti sedang menuju ke tiga wilayah yang dibidik jadi pusat pembangunan seperti Kecamatan Samboja, Kecamatan Muara Jawa, dan Kecamatan Sepaku.

"Itu lumrah, jika pengembang dan nonpengembang sedang mengarah ke sana. Tapi kami masih hati-hati, ini berkaitan dengan harga dan spekulan. Jadi kami memilih senyap," terangnya.

Baca Juga: 2 Skenario Pemindahan ASN dan Skema Pembiayaan Ibu Kota Baru

Berita Terkini Lainnya