Lagi, Satu Pasien Positif COVID-19 di Penajam Paser Utara Meninggal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dr. Jansje Grace Makisurat mengungkapkan, satu orang pasien terkonfirmasi positif COVID-19 PPU dengan komorbid meninggal dunia.
“Pasien meninggal yakni PPU 263 laki-laki berusia 71 tahun tinggal di Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, subuh pagi tadi meninggal dunia," ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung PPU ini kepada IDN Times, Senin (21/12/2020) pagi di Penajam.
1. PPU 263 pasien menjalani perawatan di RSUD karena memiliki penyakit penyerta
Ia menambahkan, PPU 263 pasien meninggal setelah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung PPU, karena pasien menunjukkan gejala dan memiliki penyakit penyerta.
“Pasien berusia 71 tahun dan memiliki gejala dengan komorbid atau penyakit penyerta sehingga perlu mendapat penanganan medis di RSUD PPU,” ucap Grace.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Kaltim Terus Melonjak, Begini Pesan Gubernur Isran Noor
2. Jumlah positif meninggal di PPU menjadi 10 orang
Dibeberkannya, dengan meninggalnya PPU 263 tersebut, maka sampai dengan pagi ini jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 meninggal menjadi 10 orang. Sementara, jumlah pasien berstatus konfirmasi positif menjadi 61 orang.
“Jumlah keseluruhan kasus pasien terkonfirmasi positif hingga Senin pagi ini sebanyak 278 kasus dengan perincian 18 pasien dirawat dan 43 isolasi mandiri sehingga total pasien berstatus positif sebanyak 61 orang, lalu pasien meninggal sejumlah 10 orang dengan pasien sembuh 207 orang,” tukasnya.
3. Bertambah satu kasus positif COVID-19 karyawan subkontraktor perusahaan migas
Untuk diketahui, tambahnya, pada Minggu sore (20/12/2020) terdapat satu tambahan pasien terkonfirmasi positif yakni PPU 278 laki-laki, usia 43 tahun, warga Desa Girimukti, Kecamatan Penajam. Ia menjalani isolasi mandiri dan hari ini akan masuk lokasi karantina terpadu di rumah susun sewa (rusunawa) Penajam.
“Pasien ini masuk klaster perusahaan migas dan merupakan karyawan subkontraktor. Terpapar karena kontak erat dengan PPU 272 dan PPU 276," kata Grace.
Ia menjelaskan, "Hingga kini jumlah klaster perusahan migas subkontraktor berjumlah tujuh orang, yakni PPU 152, PPU 272, PPU 273, PPU 274, PPU 275, PPU 276 dan PPU 278,” sebutnya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk pasien sembuh pada hari Minggu kemarin terdapat tiga orang yakni PPU 172, bayi berusia 2 bulan yang tinggal di Desa Semoi II, Kecamatan Sepaku.
Lalu, dua orang laki-laki warga Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, selesai isolasi, mereka adalah pasien nonklaster yakni PPU 217 berusia 49 tahun dan PPU 219 umur 24 tahun
4. Pasien meninggal memiliki penyakit ginjal
Terpisah Ketua Tim Tanggap COVID-19 RSUD RAPB PPU, dr. Lukasiawan mengatakan, pasien meninggal masuk RSUD PPU pada Minggu 13 Desember 2020 untuk menjalani perawatan medis di ruang isolasi.
Namun, karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid berupa penyakit ginjal yang cukup serius, sekitar pukul 03.30 Wita pasien menghembuskan nafas terakhirnya.
Setelah dilakukan pemulasaran jenazah oleh petugas RSUD PPU, jelasnya, lalu jasad pasien diantar untuk dikuburkan di Pemakaman Terpadu Nenang dengan protokol COVID-19 sekitar pukul 04.30 wita. Jenazah diantar dan dikawal oleh petugas Satgas Penanganan COVID-19 yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Satlantas Polres PPU
“Hingga kini jumlah pasien positif yang masih menjalani dan mendapatkan perawatan medis di ruang isolasi RSUD PPU sebanyak 10 orang, sementara pasien suspek ada tiga orang,” pungkasnya.
Baca Juga: BPBD PPU Siaga Bencana La Nina di Pergantian Tahun