OIKN dan Kemenkes Bagikan 4 ribu Kotak Masker untuk Cegah ISPA

Perusahaan diminta aktif melindungi kesehatan karyawan

Penajam, IDN Times - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membagikan 4 ribu kota masker kepada pekerja proyek IKN dalam pencegahan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). 

Kegiatan bersama Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) dan Dirjen Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di Gedung Serbaguna Hunian Pekerja Konstruksi (HPK), Rabu (6/9/2023).

“Otorita IKN bersama Kemenkes melaksanakan kampanye pencegahan penyakit ISPA kepada perwakilan pekerja kelurahan dan desa sekitar IKN serta Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim,  perwakilan puskesmas di PPU maupun Kutai Kartanegara,” kata Deputi Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) OIKN  Alimuddin. 

1. Bantuan merupakan langkah stimulan

OIKN dan Kemenkes Bagikan 4 ribu Kotak Masker untuk Cegah ISPADeputi Sosbudpemas OIKN, Alimuddin serahkan masker ke perwakilan pekerja IKN (IDN Times/Ervan)

Alimuddin mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai upaya pencegahan penyakit ISPA dan kondisi saat ini sedang memasuki musim kemarau. Apalagi di area pembangunan IKN, banyaknya partikel debu-debu yang beterbangan.  

“Bantuan yang kami diberikan ini merupakan langkah stimulan. Dengan harapan  perusahaan-perusahaan dapat ikut melakukan pencegahan dengan membekali masker kepada setiap pekerjaannya,” tuturnya.

Selain itu, dirinya mengimbau agar masyarakat sekitar lokasi IKN seperti di Kelurahan Pemaluan, Desa Bumi Harapan dan Bukit Raya dapat memberikan pemahaman kepada warganya termasuk bagi seluruh sekolah di wilayahnya.

2. Lurah dan Kades diminta aktif beri pemahaman

OIKN dan Kemenkes Bagikan 4 ribu Kotak Masker untuk Cegah ISPADeputi Sosbudpemas OIKN, Alimuddin serahkan bantuan masker ke Lurah Pemaluan Sepaku PPU (IDN Times/Ervan)

Ini menjadi peran serta lurah dan kepala daerah dalam menyosialisasikan ISPA.

“Kami minta lurah dan kepala desa (Kades) lebih aktif memberikan pemahaman kepada warganya terkait ISPA termasuk meminta sekolah menyiapkan masker, karena sekolah memiliki anggaran untuk itu,” tegas Alimuddin.   

Menurutnya, petugas Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) masing-masing perusahaan di area IKN jauh lebih paham dari pada pihaknya, sehingga meminta masalah ISPA ini jangan diabaikan.

Karena apabila ada pekerja yang sakit karena ISPA, OIKN pun terkena imbas yang tidak baik untuk laporan pemberitaan pembangunan IKN.

“Jadi kami minta ISPA ini harus menjadi perhatian setiap perusahaan jangan diabaikan,” pinta Alimuddin.   

Baca Juga: DPRD PPU Umumkan Berakhirnya Masa Jabatan Bupati

3. Gerakkan perusahaan dan masyarakat sekitar

OIKN dan Kemenkes Bagikan 4 ribu Kotak Masker untuk Cegah ISPAPeserta penyuluhan pencegahan ISPA di wilayah pembangunan IKN dan warga sekitar (IDN Times/Ervan)

Pada kesempatan itu, Direktur Pelayanan Dasar OIKN Suwito menerangkan, kegiatan ini bertujuan untuk menggerakkan perusahaan dan masyarakat sekitar, agar memiliki kepedulian terhadap penggunaan masker, peduli terhadap upaya pencegahan penyakit akibat paparan debu.

“Untuk mencapai tujuan baik tersebut, langkah awal kami adalah memberikan penyuluhan terlebih dahulu. Kami berharap upaya ini bisa diteruskan oleh para perusahaan untuk memberikan kepada para pekerjanya secara kontinu," paparnya. 

Setelah ini, OIKN bakal menindaklanjuti ke para pelaku perusahaan untuk bisa menyediakan masker secara mandiri secara berkesinambungan. Seperti yang terlihat kondisi pekerja dan jalan di lapangan, ketika memasuki area pembangunan IKN dengan situasi debu yang sangat tinggi.

“Upaya lanjutan kami akan berikan surat himbauan resmi, untuk seluruh perusahaan agar menindaklanjuti kampanye ini, yakni menyediakan masker bagi pekerjanya,” ucapnya.

4. Banyak pekerja IKN terserang ISPA

OIKN dan Kemenkes Bagikan 4 ribu Kotak Masker untuk Cegah ISPAKawasan pembangunan kontuksi IKN (IDN Times/Ervan)

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Ispa Kemenkes Nani Rizkiyati menyosialisasikan program ISPA di antara pekerja IKN. Terkait bagaimana upaya pencegahan hingga mengobatinya. Apalagi pihaknya mendapatkan informasi banyak tenaga kerja pembangunan di IKN.

“Kami mendapat informasi terkait banyaknya jumlah pekerja pembangunan IKN terserang ISPA, prinsipnya mencegah itu lebih baik daripada mengobati,” tegasnya. 

Selain itu, berdasarkan data pihaknya di Indonesia klaim BPJS Kesehatan terkait penyakit ISPA atau Pneumonia cukup tinggi. Sementara itu, di IKN nanti jadi tempat bernaung ketika pusat pemerintahan mulai dipindah kesini kelak.

“Apalagi akhir-akhir ini, persentase penyakit ISPA memang agak meningkat walaupun tidak naik secara signifikan. Dengan artian meningkat dalam batas normal.

5. Polusi udara di area pembangunan IKN tinggi

OIKN dan Kemenkes Bagikan 4 ribu Kotak Masker untuk Cegah ISPAKementerian PUPR menargetkan infrastruktur dasar IKN Nusantara Tahap 1 selesai pada 2024. (dok. Kementerian PUPR)

Namun, tambahnya, jika melihat kondisi di area pembangunan IKN ini dinilai polusi udara berupa debu cukup berisiko untuk meningkatnya penyakit ISPA. “Selain ISPA kami juga berupaya bersama Otorita mencari cara untuk mengurangi polusi udara di area pembangunan IKN,” ungkapnya.

Terpisah seorang pekerja konstruksi di IKN bernama Roni mengaku senang dengan kegiatan tersebut, harapannya perusahaan dapat menindaklanjuti dengan menyediakan alat pelindung diri (APD) berupa masker.

“Kami berharap apa yang dilakukan oleh Otorita dan Kemenkes ditindaklanjuti perusahaan, dengan memberikan masker anti debu bagi kami,” pungkasnya.

Baca Juga: Ini Lokasi Lima Titik Karhutla yang Mengancam PPU

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya