Pasien dalam Pengawasan dari PPU Merupakan Peserta Ijtima di Gowa

Kini pasien jalani masa isolasi di rumah sakit daerah

Penajam, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terkait penanganan coronavirus disease (COVID-19), dr. Arnold Wayong, mengungkapkan pada 2 Maret 2020 ada satu orang dalam pemantauan (ODP) di PPU naik statusnya menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) dan kini menjalani masa isolasi di RSUD Ratu Aji Putri Butong (RAPB) PPU, sejak 1 April 2020 sore.

"Sakit panas, batuk dan pileknya tidak mengalami perubahan yang berarti selama delapan hari saat dirawat di Puskesmas Penajam," ucapnya kepada IDN Times di ruang media center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 PPU.

1. Pasien dirujuk dari puskesmas ke rumah sakit karena keluhan batuk dan panas tak hilang selama delapan hari

Pasien dalam Pengawasan dari PPU Merupakan Peserta Ijtima di GowaJuru Bicara Pemkab PPU terkait penanganan Corona Virus Disease (COVID-19), dr. Arnold Wayong saat memberikan keterangan pers (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Lantaran tak ada perubahan dengan gejala penyakit yang dideritanya, lanjut Arnold, maka Tim surveilans Puskemas Penajam mengonsultasikannya ke RAPB dan oleh dokter spesialis paru diminta agar diisolasi dengan status PDP. Kata dia, sebelumnya pasien sudah menjalani rapid test namun hasilnya negatif.

"Sementara sampel swab tenggorokan dan hidung mungkin sudah dikirimkan ke laboratorium kesehatan di Surabaya, ditunggu saja. Jadi PDP ini belum bisa dinyatakan positif corona," imbuhnya.

2. Pasien dalam pengawasan di PPU merupakan peserta ijtima di Gowa

Pasien dalam Pengawasan dari PPU Merupakan Peserta Ijtima di GowaInfografis COVID-19 PPU Update 2 April 2020 (Dok Pemkab PPU)

Dari informasi dihimpun tim gusus tugas, PDP itu merupakan peserta kegiatan Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan yang semula direncanakan 19-22 Maret 2020, namun batal. Berjenis kelamin laki-laki, dia merupakan bagian dari 20 ODP dan dipantau oleh tim surveilans.

"Ke 20 ODP berasal dari Kecamatan Penajam dan Kecamatan Babulu. Tetapi dari hasil rapid test kepada lima orang di Babulu hasilnya negat," imbuhnya.

Sementara itu terkait jumlah kasus ODP per 2 April 2020 kembali mengalami penambahan tiga orang sehingga total ODP di PPU menjadi 137 orang. Dari jumlah itu sebanyak 31 kasus selesai jalani pemantauan, tersisa 107 orang (selengkapnya lihat grafis).

"Terbanyak ada di Kecamatan Penajam ada 47 kasus dan Kecamatan Waru paling sedikit hanya 7 ODP," tuturnya. 

3. Meskipun terdapat satu PDP, namun jumlah ODP yang selesai pemantauan bertambah

Pasien dalam Pengawasan dari PPU Merupakan Peserta Ijtima di GowaTim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 PPU laksanakan sosialisasi di Kecamatan Waru (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Dia menambahkan, meskipun terdapat 1 PDP, namun jumlah ODP yang selesai pemantauan kembali alami peningkatan. Sebelumnya 28 kini menjadi 31 orang dengan rincian, Kecamatan Penajam berkurang satu kasus sekarang jumlah ODP selesai jalani pemantauan ada 22 orang kemudian Kecamatan Sepaku dan Babulu juga sama-sama selesai memantau 4 kasus sedangkan Kecamatan Waru tetap 1 orang selesai dipantau (selengkapnya lihat grafis).

"Kami harap masyarakat tetap menjaga kesehatan dan ingat selalu untuk mencuci tangan," pungkasnya.

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com 

Topik:

Berita Terkini Lainnya