Pushidrosal: Banyak Bangunan dan Instalasi Perairan IKN Tak Dilaporkan

Termasuk Jembatan Pulau Balang

Balikpapan, IDN Times - Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) menggelar operasi survei dan pemetaan (Opssurta) hidro-oseanografi di perairan TelukBalikpapan dan perairan Teritip. Dari hasil survei diketahui banyak bangunan dan instalasi yang belum dilaporkan.

“Salah satu hasil survey yang dilakukan menemukan banyaknya bangunan dan instalasi yang dibangun namun tidak dilaporkan ke Pushidro, misalnya pembangunan Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan ke Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai IKN (Ibu kota negara) baru," kata Kepala Pushidrosal Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro S.Sos, S.H., M.H, usai mendengarkan paparan Tim Operasi Survei dan Pemetaan (Opssurta) hidro-oseanografi di perairan Balikpapan dan perairan Teritip, Jumat (14/8/20).

1. Ada tujuh survei laut yang dilakukan dua diantaranya ada di Kaltim

Pushidrosal: Banyak Bangunan dan Instalasi Perairan IKN Tak DilaporkanIDN Times / Hilmansyah

Ia melanjutkan, "Kemudian juga pembangunan Dermaga Ambalat milik PT Singlurus Pratama, juga belum masuk dalam peta laut dan bisa menjadi bahaya navigasi, bukan itu saja mungkin masih banyak lagi,” ujar Harjo 

Harjo menjelaskan bangunan dan instalasi yang dibangun tanpa dilaporkan ini terjadi karena ketidaktahuan. Pihaknya pun melakukan sosialisasi terkait hal ini.

Ia menjelaskan ada tujuh Operasi Survei dan Pemetaan (Opssurta) hidro-oseanografi yang dilakukan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) di Indonesia, dan dua diantaranya dilakukan di Kaltim, yakni meliputi Teluk Balikpapan dan Teritip.

“Survei terakhir pemetaan laut di Teluk Balikpapan dilakukan tahun 2015, namun ada data dasar yang masih menggunakan tahun 1974 yakni perairan laut Teritip" katanya.

Baca Juga: Wamen ATR Serahkan 5 Sertifikat Tanah Aset Pemkot Balikpapan

2. Peta laut penting untuk IKN

Pushidrosal: Banyak Bangunan dan Instalasi Perairan IKN Tak DilaporkanKepala Pushidrosal Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro S.Sos, S.H., M.H (IDN Times / Hilmansyah)

Kunjungan Harjo ke Balikpapan ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada pemerintah dalam penyiapan Balikpapan sebagai kota penyangga ibu kota negara (IKN).

“Keberadaan IKN di Kaltim khususnya Balikpapan memerlukan infrastruktur salah satunya pengamanan dan pertahanan dari aspek laut, maka TNI AL datang untuk memberikan dukungan dengan melaksanakan suvei hidrografi karena tanpa hal tersebut kegiatan di laut mustahil bisa dilaksanakan,” jelas Harjo.

Ia juga menjelaskan ekonomi Indonesia juga sangat tergantung pada pengelolaan laut, dan dasar mengelola laut ada di hidrografi karena data peta laut akan memberikan jaminan keselamatan pelayaran.

“Balikpapan sudah dimasuki kapal 150 bahkan 450 meter dan mereka butuh data hidrografi yang baik. Jika tidak ada maka kapal-kapal tersebut tidak bisa masuk ke Teluk Balikpapan. Jika kapal masuk, maka investasi juga akan masuk,”paparnya.

3. Hasil survei disampaikan ke Wali Kota Balikpapan

Pushidrosal: Banyak Bangunan dan Instalasi Perairan IKN Tak DilaporkanIDN Times / Hilmansyah

Selain kegiatan Inspeksi terhadap Unit Tugas Survei, Kapushidrosal yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Hidrografi Indonesia (DHI) juga meninjau langsung stasiun pengamatan pasang surut, arus pasang surut, arus dan gelombang, titik hidro pilar, stasiun meteorologi, sarana bantu Navigasi Pelayaran, Garis pantai, data bathymetry dan geomaritim di daerah operasi perairan Balikpapan maupun Teritip.

Harjo juga kunjungan kerja kepada Wali Kota Balikpapan dan menyampaikan hasil survei dan pemetaan tersebut yang bermanfaat untuk menyiapkan kota Balikpapan sebagai kota penyangga IKN.

Baca Juga: Sejarah 'Kota Minyak' Balikpapan pada Perang Dunia hingga Kemerdekaan 

Topik:

  • Irwan Idris
  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya