Polda Kaltim Keluarkan Hasil Identifikasi Tiga Jasad Kebakaran di KM 2

Balikpapan, IDN Times - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kaltim telah mengidentifikasi tiga jasad dalam insiden kebakaran di Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 2, Muara Rapak, Balikpapan Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) yang terjadi kemarin, Selasa (8/3/2022).
Dari hasil pemeriksaan postmortem dan antemortem DVI Polda Kaltim, ditemukan fakta-fakta untuk membedakan tiga jenazah yang diketahui adalah perantauan dari Pulau Jawa. Yang mana langkah itu dilakukan sebab sulitnya dikenali jasad para korban akibat hangus terbakar.
"Jadi kami (pemeriksaan) berdasarkan mental body, ada tiga jenazah yang kami lakukan pemeriksaan. Pertama kami lakukan antemortem (pengumpulan keterangan) untuk identifikasi semua jenazah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi, Yusuf Sutedjo siang tadi, Rabu (9/3/2022).
1. Korban pertama teridentifikasi dari gigi patah

Antemortem ini diberikan oleh rekan para korban bernama Teguh, soal kondisi fisik yang saksi ketahui soal korban.
Dengan rincian, pada korban bernama Lukman Harun (25) memiliki kondisi medis pada bagian rongga mulut, yakni giginya patah pada tahun 2016. Sementara pada 2021, Lukman sudah menjalani prosedur tambal gigi.
"Setelah dilakukan pemeriksaan dental record pada kondisi jenazah LM, itu ditemukan tambalan pada gigi di atas depan," ujar perwira berpangkat melati tiga itu.
2. Polisi gunakan metode eliminasi DVI
Kondisi serupa dilaporkan oleh Yusuf pada jasad Adi Nurdiansyah (25). Bedanya, pada jasad Adi, disebutkan memiliki gigi palsu.
Keluarga korban mendeskripsikan jika, Adi pernah memasang gigi palsu yang dapat dilepas-pasang.
Kemudian dibuktikan pada pemeriksaan postmortem, tim DVI menemukan gigi palsu lepasan bagian depan.
"Hasil ini juga teridentifikasi dari dental record korban AM. Jadi kami lakukan identifikasi berdasarkan motode eliminasi sesuai pada aturan DVI," terangnya.
3. Barang dan alat bukti sudah dikirim ke Puslabfor Surabaya

Jasad terakhir yang diperiksa adalah Indra Sofiyan (25). Di mana pada identifikasi antemortem tak ditemukan kondisi fisik menonjol pada jenazah Indra.
Tetapi, Yusuf membeberkan, jika pada hasil postmortem gigi Indra patah. Hal ini diperkuat dengan dua indentifikasi lainnya yang sesuai, sehingga disimpulkan jika jasad terakhir adalah Indra.
"In juga berdasarkan keterangan saksi jika yang tinggal di situ (warung makanan cepat saji) hanya tiga," tutur dia.
Sedangkan kemarin, tim Pusat Laboratorium Polri Cabang Surabaya mengamankan dua barang dan alat bukti saat olah TKP untuk mengungkap penyebab kebakaran. Hasilnya nanti juga akan disampaikan oleh Polda Kaltim.
Selain kabel dan abu, Yusuf menyebut jika masih ada barang bukti lainnya yang dibawa oleh tim laboratorium Mabes Polri. Tetapi hal itu juga tak dapat dibeberkan, mengingat tugas itu adalah kewenangan pihak Labfor.
Sedangkan pada jasad korban lainnya, yang diketahui bernama M Noor (49) sudah lebih dulu diidentifikasi dan telah kembali ke pihak keluarga. Hasil antemortem, korban M Noor menggunakan kursi roda saat kejadian.