Babak Akhir Vino, Bocah dari Kaltim  yang Yatim Piatu karena COVID-19 

Sudah memutuskan menetap di Sragen Jawa Tengah

Balikpapan, IDN Times - Publik sempat terguncang kisah duka dialami Alviano Dava Raharjo (9) atau Vino bocah asal Kampung Linggang Purworejo Kutai Barat Kalimantan Timur (Kaltim) pertengahan bulan Juli 2021 lalu. Saat usianya masih sangat belia harus kehilangan ayah dan ibu sekaligus calon adik dalam kandungannya. 

Secara beruntun, sang ibu Lina Safitri (31) dalam kondisi hamil tua mengembuskan napas terakhir (19/7/2021) tak berselang lama, ayahnya Kino Raharjo (31) mengiringi kepergian istrinya (20/7/2021). 

Mereka berdua harus menyerah kalah terpapar virus COVID-19. 

Kurang lebih sebulan sudah berlalu, Vino sudah mulai move on memulai hidup baru bersama sang kakek, Abah Yatin (56) di Sragen Jawa Tengah. 

"Sudah berangkat ke Sragen sejak tanggal 30 Juli lalu," kata pamannya, Margono (35) saat dihubungi IDN Times, Selasa (10/8/2021). 

1. Abah Yatin menjemput langsung Vino dari Sragen

Babak Akhir Vino, Bocah dari Kaltim  yang Yatim Piatu karena COVID-19 Abah Yatin, kakek Vino dalam penjemputan di Kaltim. Foto istimewa

Margono mengatakan, Abah Yatin terbang langsung dari Jawa guna menjemput cucunya ini. Selama perjalanan itu, pria Jawa berprofesi swasta ini didampingi perwakilan pemerintah daerah Kabupaten Sragen.

Mereka hendak memastikan proses penjemputan warganya bisa berjalan lancar. Apalagi Abah Yatin ini belum begitu paham rute perjalanan menuju Kutai Barat yang berjarak tempuh waktu 12 jam dari arah Kota Balikpapan.  

Baca Juga: Vino, Bocah Kutai Barat yang Diinginkan Gubernur hingga Mantan Menteri

2. Pilihan terbaik saat Vino memutuskan tinggal bersama kakeknya

Babak Akhir Vino, Bocah dari Kaltim  yang Yatim Piatu karena COVID-19 Alviano Dava Raharjo (9) bocah asal Kampung Linggang Purworejo Kutai Barat Kalimantan Timur. Foto istimewa

Setelah keponakannya dibawa pulang ke Sragen, Margono mengaku bisa bernapas lega bebannya dalam mengasuh Vino sudah diambil alih oleh kakeknya. Ia berpendapat, Abah Yatin merupakan pihak paling berhak dalam mengasuh Vino sejak kepergian kedua orangtuanya. 

Di sisi lain, Vino pun membutuhkan suasana baru agar bisa secepatnya melupakan peristiwa meninggalnya kedua orangtuanya. Selama sebulan mengasuh bocah malang ini, Margono sering kali mendengar keluhan Vino yang masih sering merasa rindu dengan orangtuanya. 

"Selama ini Vino masih sering mengaku rindu orangtuanya, mungkin nanti saat tinggal bersama mbahnya di Jawa, Vino bisa melupakan dengan adanya orang-orang dan suasana baru," ujarnya. 

3. Vino sudah berbaur dengan teman-teman baru di Sragen

Babak Akhir Vino, Bocah dari Kaltim  yang Yatim Piatu karena COVID-19 Alviano Dava Raharjo (9) bocah asal Kampung Linggang Purworejo Kutai Barat Kalimantan Timur. Foto istimewa

Abah Yatin saat dihubungi IDN Times pun membenarkan psikis dan psikologis Vino sudah makin membaik selama tinggal dan menetap di Sragen. Meskipun belum fasih berbahasa Jawa, Vino sudah mulai berinteraksi dengan anak-anak lain seusianya di Sragen. 

"Di sini anak-anak seusia dia banyak sekali. Bahkan, saudaranya juga banyak yang seumuran dengannya," paparnya. 

Selama sepekan terakhir ini, Vino sudah tidak malu-malu lagi bermain dengan teman barunya di lapangan kampung. Sepertinya, bocah ini tidak perlu waktu lama dalam berbaur dengan lingkungan baru. 

"Sekarang ini lagi main dengan temannya di lapangan," tuturnya. 

Sehubungan itu, Abah Yatin berencana melanjutkan jenjang pendidikan sekolah Vino yang sempat terputus semenjak memutuskan pindah ke Jawa. Di Kutai Barat, Vino memang masih duduk di bangku kelas sekolah dasar setempat. 

Mereka sedang dalam proses pengurusan perubahan sistem administrasi kependudukan pencabutan kartu keluarga (KK) dari Kutai Barat menjadi Sragen. 

4. Abah Yatin berkomitmen mengasuh cucunya ini

Babak Akhir Vino, Bocah dari Kaltim  yang Yatim Piatu karena COVID-19 Alviano Dava Raharjo (9) bocah asal Kampung Linggang Purworejo Kutai Barat Kalimantan Timur. Foto istimewa

Abah Yatin sudah memantapkan hati untuk mengasuh cucunya serta membesarkan hingga dewasa kelak. Komitmen pria berumur setengah abad secara tidak langsung menjawab keinginan banyak pihak yang ingin mengadopsi Vino sejak ditinggal pergi kedua orangtuanya. 

Terdapat nama besar yang berniat mengadopsi Vino dari Bupati Kutai Barat FX Yapan, Gubernur Kaltim Isran Noor, hingga mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti. Mereka terketuk hatinya saat melihat beratnya penderitaan dialami Vino. 

Soal ini, Abah Yatin mengucapkan rasa terima kasihnya yang tidak terhingga pada seluruh pihak yang sudah menaruh perhatian sekaligus berniat mengadopsi Vino. Ia menyampaikan beribu-ribu rasa terima terima kasih pada para tokoh ini. 

Meskipun demikian, Abah Yatin merasa harus bertanggung jawab dalam membesarkan Vino yang merupakan menjadi darah dagingnya. Mendiang orangtua Vino yang juga anak dan menantu Abah Yatin,  tentunya menginginkan agar anak satu-satunya ini diasuh oleh mereka yang memiliki kekerabatan langsung. 

"Biar bagaimana, Vino ini darah daging saya. Saya akan berusaha semaksimal mungkin membesarkan dia," tegasnya. 

5. Pihak Kabupaten Sragen akan memberikan beasiswa bagi Vino

Babak Akhir Vino, Bocah dari Kaltim  yang Yatim Piatu karena COVID-19 Alviano Dava Raharjo (9) bocah asal Kampung Linggang Purworejo Kutai Barat Kalimantan Timur. Foto istimewa

Abah Yatin semakin optimis setelah Kabupaten Sragen sudah berjanji akan memberikan beasiswa bagi Vino dalam menempuh jenjang pendidikan dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. 

Bahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prasnowo sudah mengirimkan perwakilannya untuk memantau perkembangan pendidikan Vino. 

"Pemkab Sragen berjanji akan memberikan beasiswa demikian juga Pak Ganjar tidak akan berpangku tangan," ujarnya. 

Baca Juga: Jokowi Kirim Sepeda untuk Anak Yatim Piatu Kutai Barat Korban COVID-19

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya