Menyebar di Semua Daerah, Satgas Kaltim Waspadai Klaster Keluarga

Klaster keluarga terlihat dari masifnya penularan lokal

Samarinda, IDN Times - Tiada hari tanpa virus corona atau COVID-19 di Kaltim. Bahkan gara-gara penambahan saban hari itu, incident rate di provinsi ini telah mencapai 142 per 100 ribu penduduk. Pembentukan klaster rumah tangga atau klaster keluarga pun menjadi yang paling diwaspadai Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim seiring peningkatan kasus.

“Klaster ini (rumah tangga atau klaster keluarga) cukup mengkhawatirkan. Karena risiko penularan sangat cepat,” ujar Andi Muhammad Ishak, saat dikonfirmasi pada Jumat (10/9/2020) sore.

1. Klaster keluarga sudah menyebar di 10 kabupaten/kota Kaltim

Menyebar di Semua Daerah, Satgas Kaltim Waspadai Klaster KeluargaAndi Muhammad Ishak, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim/sekretaris Dinas Kesehatan Kaltim (IDN Times/Yuda Almerio)

Hadirnya klaster keluarga ini memang tak bisa dihindari. Sebab kata Andi, masyarakat memang suka berkumpul apalagi bersama keluarga. Tak tanggung-tanggung klaster ini telah meluas di 10 kabupaten/kota Kaltim. Dirinya pun mengingatkan pentingnya meningkatkan kualitas dan kapasitas pelayanan kepada masyarakat seiring meluasnya sebaran virus corona di Benua Etam. Termasuk pengawasan dan pemantauan terhadap kasus positif yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Petugas kesehatan di puskesmas sebagai yang terdekat dengan masyarakat, diingatkan untuk memastikan tiap kasus positif melakukan isolasi sesuai protokol.

“Makanya kami minta warga waspada dan bisa menjaga diri. Namun jumlah pasti dari klaster ini belum bisa kami pastikan, masih pendataan,” terangnya. 

2. Indikasi klaster keluarga terlihat dari masifnya penularan lokal virus corona

Menyebar di Semua Daerah, Satgas Kaltim Waspadai Klaster KeluargaPetugas mengecek proses swab test yang baru dilakukan dari seorang tenaga medis. IDN Times/Candra Irawan

Namun indikasinya, sambung Andi, bisa dilihat dengan terjadinya transmisi dalam satu keluarga. Penularan ini kemudian memantik peningkatan kasus transmisi lokal yang berujung dengan terbentuknya klaster baru, terus meluas dan begitu pesat dalam waktu singkat. Per Kamis ini, total kasus positif COVID-19 di Kaltim telah mencapai 5.446 kasus. Atau 22 persen dari total kasus suspect. Dengan incident rate 146 per 100 ribu penduduk.

“Penambahan harian kali ini sebanyak 90 kasus. Tersebar di Berau 7 kasus, Kutai Timur (Kutim) 4, Balikpapan 30, Bontang 7, dan Samarinda 42 kasus,” urainya.

Baca Juga: Kaltim Urutan 9, Provinsi dengan Kasus COVID-19 Terbanyak di Indonesia

3. Menekan angka kematian, Satgas COVID-19 Kaltim jemput pasien positif

Menyebar di Semua Daerah, Satgas Kaltim Waspadai Klaster KeluargaIlustrasi virus corona (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).

Sedangkan penambahan kasus positif meninggal dunia terlapor bertambah tiga kasus. Dari Balikpapan 1 kasus pasien RS Bhayangkara dan dari Samarinda 2 kasus. Keduanya merupakan pasien RS Dirgahayu. Salah satunya meninggal dunia 3 September 2020 dan terkonfirmasi positif COVID-19 tiga harinya setelahnya. Pemakaman tidak dilakukan sesuai protokol COVID-19.

Dengan penambahan 3 kasus maka jumlah angka kematian sudah mencapai 230 orang. Dan persentase tingkat kematian masih berada di 4,2 persen. Sementara itu, penambahan kasus sembuh pada Kamis ini sebanyak 130 orang. Tersebar dari Kutim 2 kasus, Paser 12, Balikpapan 53, dan Samarinda 63. Total pasien sembuh dari COVID-19 sudah mencapai 3.245 orang. Atau 59,6 persen dari total kasus.

“Kami berupaya terus menurunkan tingkat kematian dengan menemukan secepat mungkin kasus positif di masyarakat. Sehingga tak menunggu kasus semakin parah baru masuk rumah sakit. Makin cepat mendapat perawatan, peluang kesembuhan makin besar,” pungkasnya.

Baca Juga: Dua Bupati di Kaltim Terkonfirmasi Positif COVID-19 dalam Empat Hari

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya