Penyebab Pasti Kematian Balita Tanpa Kepala di Samarinda Masih Samar

Ahli forensik kesulitan temukan penyebab kematian

Samarinda, IDN Times - Kasus kematian balita tanpa kepala yang belakangan diketahui sebagai Ahmad Yusuf Ghazali (4) masih abu-abu alias samar. Hingga saat ini dokter rumah sakit belum bisa memastikan penyebab hilangnya nyawa bocah malang tersebut.

"Tidak bisa dinilai penyebabnya karena keadaannya sudah membusuk," ucap dr. Kristina Uli Gultom Sp.FM, kepala instalasi forensik RSUD AW Sjahranie saat dikonfirmasi pada Kamis (23/1).

1. Medikus forensik tak bisa menilai penyebab pasti kematian Yusuf

Penyebab Pasti Kematian Balita Tanpa Kepala di Samarinda Masih Samardr Kristina Uli Gultom Sp.FM, Kepala Instalasi Forensik RSUD AW Sjahranie Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Tak hanya itu, kasus ini memang bikin pusing kepala petugas. Keterbatasan saksi menjadi kendala besar saat perkara ini bergulir, hingga saat ini pun polisi belum memiliki bukti pendukung bila Ahmad Yusuf Ghazali tercebur ke parit kemudian ditemukan tanpa kepala di eks anak Sungai Karam Asam di Jalan Antasari II pada 8 Desember 2019 lalu.

Lantaran kala bocah malang itu menghilang misterius dari PAUD Jannatul Athfaal di Jalan AW Sjahranie tak ada yang melihat. Tak hanya polisi yang dibikin kewalahan, tapi dokter juga demikian. Pasalnya saat hendak melakukan autopsi sebagian organ telah hilang, hingga sulit untuk menentukan sebab kematian.

"Biasanya untuk kasus tenggelam organnya harus diperiksa, mulai dari rongga kepala, rongga perut dan dada," tuturnya.

Baca Juga: Tersangka Kasus Balita Tanpa Kepala di Samarinda Mengaku Lalai 

2. Tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Yusuf

Penyebab Pasti Kematian Balita Tanpa Kepala di Samarinda Masih SamarJenazah balita Ahmad Yusuf Ghazali saat berada di ruang jenazah (IDN Times/Yuda Almerio)

Menurutnya, ada penyebab kematian yang tak bisa ditentukan karena kondisinya sudah membusuk. Mengenai tanda-tanda kekerasan atau dugaan pembunuhan juga telah diperiksa dan pihaknya tak menemukan unsur tersebut di tubuh Yusuf.

"Dari tulang leher pertama bagian atas sampai ke ruas-ruas itu tak ditemukan adanya patahan tulang maupun tulang yang dipatahkan," imbuhnya.

3. Polisi tak punya saksi yang melihat Yusuf menghilang

Penyebab Pasti Kematian Balita Tanpa Kepala di Samarinda Masih SamarKasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa (IDN Times/Yuda Almerio)

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa juga mengatakan hal senada. Tak ada saksi yang melihat Yusuf itu jatuh ke selokan pun ketika dia luput pengawasan dari pengasuh.

Lalu dari mana polisi mengambil kesimpulan bocah malang itu tercebur ke dalam selokan?

Perwira melati satu itu menuturkan saluran air tempat Yusuf menghilang terhubung dengan lokasi bocah malang itu ditemukan, jaraknya 4,5 meter. Dari situ petugas mengambil hipotesis sementara bila bocah malang itu masuk parit yang saat itu dipenuhi air hujan.

"Saksi yang tinggal dekat PAUD telah kami mintai keterangan, tapi dia tak melihat saat kejadian (Yusuf menghilang dari PAUD) karena dia masuk ke dalam rumah memeriksa dapur banjir atau tidak," pungkasnya.

Baca Juga: Kasus Balita Tanpa Kepala, Orangtua Tak Puas  Penetapan Dua Tersangka

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya