Puskesmas di Paser Resmi Tutup setelah Sempat Periksa Pasien COVID-19

34 tenaga medisnya juga reaktif virus corona

Paser, IDN Times - Sebanyak 34 tenaga medis di Puskesmas Long Ikis, Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser reaktif virus corona atau COVID-19 setelah jalani rapid test. Walhasil, puskesmas tempat tenaga medis itu bekerja resmi ditutup sementara.

“Terhitung Kamis, 20 April 2020, puskesmas tutup sementara dan tidak melayani pasien sampai waktu yang tidak ditentukan,” ujar Amir Faisol, kepala Dinas Kesehatan Paser dalam keterangan persnya via YouTube pada Kamis (30/4).

1. Tak bisa pulang ke rumah, petugas medis jalani isolasi di puskesmas

Puskesmas di Paser Resmi Tutup setelah Sempat Periksa Pasien COVID-19Amir Faisol, kepala Dinas Kesehatan Paser (Dok.IDN Times/Istimewa)

Lebih lanjut, Amir menerangkan sebelum diperoleh hasil 34 tenaga medis reaktif virus corona, total ada 60 petugas Puskesmas Long Ikis mengikuti tes cepat. Saat ini sambil menunggu hasil tes swab keluar, puluhan tenaga medis ini jalani karantina lebih dahulu.

“Petugas medis ini tak pulang ke rumah, melainkan karantina di puskesmas,” imbuhnya.

2. Dirujuk ke RSUD Panglima Sebaya setelah berobat ke klinik swasta

Puskesmas di Paser Resmi Tutup setelah Sempat Periksa Pasien COVID-19Ilustrasi pakaian hazmat (IDN Times/Candra Irawan)

Rupaya dari hasil telusur Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Paser diketahui jika, petugas puskesmas ini punya riwayat kontak dengan pasien positif Paser yang kedua, pria 23 tahun. Sebelum ditetapkan positif COVID-19 pada 17 April, diketahui bila pasien sempat dua kali berobat ke Puskesmas Long Ikis pada 26 dan 29 Maret. Lantaran tak sembuh, pasien kemudian ke klinik swasta di Kecamatan Long Ikis pada 5 April.

“Dokter yang memeriksa mencurigai pasien ada indikasi ke arah COVID-19, maka dibuatlah rujukan ke RSUD Panglima Sebaya setelah konsultasi dengan dokter paru,” terangnya.

3. Pasien alami gejala COVID-19 setelah bepergian ke Samarinda dan Balikpapan

Puskesmas di Paser Resmi Tutup setelah Sempat Periksa Pasien COVID-19(IDN Times/Arief Rahmat)

Dia menambahkan, sebelum alami demam, batuk dan pilek, pasien ternyata pernah bepergian ke Balikpapan dan Samarinda pada 8 Maret lalu bersama dua kawannya. Sekarang keduanya pasien dalam pengawasan (PDP) yang diisolasi di RSUD Panglima Sebaya. Kembali ke Long Ikis pada 21 Maret, pasien mengalami gejala mirip COVID-19 tapi tak lapor petugas medis. Lima hari setelah itu barulah dia melapor ke Puskesmas Long Ikis.

“Kami mohon maaf untuk sementara Puskesmas Long Ikis tak bisa melayani warga. Bagi yang memerlukan layanan kesehatan bisa ke Puskesmas Krayan dan Kayungo,” pungkasnya.

Topik:

Berita Terkini Lainnya