Saksi Bisu Kebesaran Kesultanan Kutai, Eksplorasi Museum Mulawarman

Kerajaan pertama di nusantara

Kukar, IDN Times - Museum Mulawarman adalah salah satu destinasi wisata yang terletak di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).

Merupakan bukti perjalanan sejarah sejak tahun 1936, museum ini tidak hanya menawarkan wawasan tentang sejarah peradaban Kalimantan, tetapi juga tetap menarik bagi para pengunjung di tengah keindahan alam lainnya.

1. Penamaan Museum Mulawarman

Saksi Bisu Kebesaran Kesultanan Kutai, Eksplorasi Museum MulawarmanPrasasti Yupa bukti keberadaan Kerajaan Kutai Lama di Kalimantan Timur. (IDN Times/Wibisono)

Sejarah penamaan Museum Mulawarman terkait erat dengan Raja Mulawarman, figur yang sangat dihormati dari Kesultanan Kutai Martapura pada abad ke-4 Masehi.

Sejalan dengan namanya, Museum Mulawarman secara khusus terhubung dengan kronik Kerajaan Kutai yang berdiri sejak tahun 1300 Masehi, berlokasi di Kutai Lama sebagai kerajaan Hindu pertama di Nusantara.

Dengan luasnya area bangunannya, Museum Mulawarman menyimpan beragam koleksi artefak sejarah dari Kesultanan Kutai Martadipura.

Daya tarik museum ini tidak hanya terletak pada interior bangunan yang mengesankan, tetapi juga eksterior yang memukau dengan sentuhan artistik dan arsitektur klasik bergaya Eropa.

Di lingkungan luar Museum Mulawarman, terdapat Kolam Naga yang terkenal dengan patung-patungnya yang sangat artistik.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kutai sebagai Peradaban Tertua di Indonesia

2. Istana Kesultanan Kutai Kartanegara

Saksi Bisu Kebesaran Kesultanan Kutai, Eksplorasi Museum MulawarmanPeninggalan sejarah Kerajaan Kutai Lama di Kalimantan Timur. (IDN Times/Wibisono)

Museum Mulawarman awalnya merupakan bagian dari kompleks istana Kesultanan Kutai Kartanegara. Pada tahun 1971, istana ini diubah menjadi sebuah museum. Pembukaan resmi Museum Mulawarman dilakukan oleh Gubernur Abdoel Wahab Sjahranie, dan pada tahun 1976, museum ini secara resmi berada di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Bagi masyarakat Tenggarong, kehadiran Museum Mulawarman merupakan sumber kebanggaan karena museum ini menjadi penjaga sejarah dan budaya Kaltim. Kunjungan ke museum ini juga memberikan pengalaman berharga, khususnya bagi generasi muda, sebagai kegiatan wisata edukatif yang tak terlupakan.

3. Ruang Museum Mulawarman

Saksi Bisu Kebesaran Kesultanan Kutai, Eksplorasi Museum MulawarmanSinggasana Raja dan Ratu Kesultanan Kutai Martadipura. (IDN Times/Wibisono)

Setelah memasuki pintu utama museum, wisatawan akan langsung berada di zona pertama, tempat mereka akan disambut dengan peninggalan kerajaan seperti singgasana raja, kursi para menteri, patung lembuswana, mahkota raja, dan meriam kerajaan.

Selanjutnya, wisatawan dapat menjelajahi ruang tradisi dan budaya yang menampilkan koleksi barang dan replika dari kebudayaan masyarakat Kalimantan. Di sini, mereka dapat melihat rumah adat, alat-alat tradisional, sarung Samarinda, dan replika Sungai Mahakam.

Museum Mulawarman juga memiliki ruang koleksi yang menampilkan barang dan benda-benda dari luar negeri, terutama keramik dengan ciri khas negara pembuatnya seperti Thailand, China, Vietnam, Jepang, dan Eropa.

Ada pula ruangan yang menampilkan koleksi uang logam dan uang kertas sebagai bukti sejarah penggunaan mata uang di Kalimantan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, memberikan gambaran tentang sejarah dan evolusi mata uang dari masa ke masa.

Akses ke Museum Mulawarman dari Samarinda berjarak sekitar 33 kilometer, dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat atau roda dua. Harga tiket masuk museum bervariasi, mulai dari Rp5 ribu hingga Rp15 ribu per orang, dengan jam operasional dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.

Baca Juga: Sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara tentang Bergabungnya Dua Kerajaan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya