Dari Beluluh sampai Ngugu Tahun, 5 Upacara Adat Kaltim yang Wajib Kamu Tahu!

Sejak ditetapkan sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2019, Kalimantan Timur (Kaltim) makin jadi sorotan. Tak hanya karena geliat pembangunannya, provinsi ini juga menyimpan kekayaan budaya yang masih dijaga hingga kini.
Salah satu warisan yang menarik perhatian adalah upacara adatnya. Tradisi ini bukan sekadar seremonial, tapi juga sarat makna spiritual dan nilai-nilai kehidupan masyarakat lokal. Berikut lima upacara adat khas Kaltim yang masih lestari sampai sekarang!
1. Beliatn Sentiu - Ritual Tolak Bala dan Penyembuhan

Upacara adat ini bisa kamu temukan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Beliatn Sentiu merupakan ritual membersihkan desa sekaligus bentuk penghormatan kepada leluhur dan permohonan rezeki.
Uniknya, prosesi ini berlangsung selama tujuh malam berturut-turut. Selain berisi doa bersama, ritual ini juga mencakup upacara penyembuhan bagi orang sakit dan pengusiran roh jahat, dipimpin oleh dukun adat atau pulung menggunakan sesaji khusus.
2. Dahau

Upacara ini dilakukan setelah kelahiran anak sebagai bentuk pemberian nama secara adat. Namun, tradisi ini kini lebih sering dijalankan oleh keturunan bangsawan atau tokoh terpandang.
Ritual ini diselenggarakan secara meriah, bahkan bisa berlangsung hingga satu bulan penuh dan melibatkan berbagai komunitas Dayak dari daerah sekitar.
3. Ngugu Tahunan

Tradisi khas masyarakat Dayak Tanjung Benuaq dan Bentian ini digelar untuk mengusir penyakit dan menolak bala.
Ciri khasnya adalah patung blontang — patung dari kayu ulin berbentuk manusia yang digunakan untuk mengikat kerbau persembahan bagi leluhur.
Selain sebagai simbol tolak bala, upacara ini juga mempererat hubungan sosial antarwarga dan menjadi bentuk rasa syukur atas hasil panen.
4. Ngehawa'k

Upacara ini digelar sebelum pernikahan dan menampilkan berbagai benda adat yang disesuaikan dengan status sosial kedua mempelai.
Jika mempelai perempuan berasal dari keturunan bangsawan, pihak laki-laki wajib memenuhi syarat atau permintaan tertentu dari keluarga mempelai wanita.
Menariknya, dalam tradisi ini juga ada aturan tentang sanksi perceraian, yang bisa berupa denda benda atau hukuman adat sesuai tingkat kesalahan.
5. Beluluh

Beluluh adalah upacara penyucian diri yang diwarisi dari Kesultanan Kutai Kartanegara. Dulu, ritual ini dilakukan untuk menyucikan Sultan dan Putra Mahkota sebelum menjalankan tugas kerajaan.
Kini, Beluluh sering digelar di akhir atau awal tahun sebagai bagian dari festival budaya. Upacara ini melambangkan harapan agar seseorang memperoleh keselamatan, kebijaksanaan, dan kehidupan yang lebih baik.
Kekayaan budaya seperti inilah yang membuat Kalimantan Timur istimewa. Dengan hadirnya IKN, semoga upacara adat ini tetap terjaga dan makin dikenal luas sebagai bagian dari identitas bangsa.