Pendaki Wajib Tahu! Pola Makan Sehat Biar Gak Cepat Lemas di Gunung

Mendaki gunung bukan cuma soal kekuatan fisik dan mental, tapi juga soal bahan bakar alias asupan makanan. Banyak pendaki pemula yang lupa, pola makan punya pengaruh besar terhadap daya tahan tubuh di ketinggian. Salah makan sedikit saja, tenaga bisa cepat habis, tubuh gampang lemas, bahkan berisiko dehidrasi.
Nah, biar kamu tetap bertenaga dan gak gampang capek selama mendaki, yuk simak panduan pola makan sehat sebelum, saat, dan setelah naik gunung!
1. Makan makanan bernutrisi sebelum naik gunung

Pastikan kamu makan makanan bergizi lengkap sebelum memulai pendakian. Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, atau ubi yang bisa memberi energi tahan lama. Tambahkan protein dari telur, ayam, tahu, atau tempe untuk membantu memperkuat dan memperbaiki otot.
Jangan lupakan sayur dan buah, ya! Vitamin dan mineral di dalamnya penting untuk menjaga sistem imun agar tubuh gak gampang drop saat berada di ketinggian.
Beberapa jam sebelum berangkat, hindari makanan berlemak tinggi atau gorengan karena bisa membuat perut terasa penuh dan sulit dicerna. Lebih baik konsumsi makanan ringan bergizi, misalnya roti gandum dengan selai kacang atau pisang.
2. Jaga stamina dengan camilan dan cairan yang tepat

Selama mendaki, tubuhmu membakar banyak kalori. Kamu perlu camilan yang bisa mengganti energi dengan cepat tanpa membuat perut begah. Pilihan terbaiknya antara lain granola bar, kacang almond, kurma, atau cokelat hitam. Selain mudah dibawa, makanan ini kaya karbohidrat dan lemak baik yang bisa langsung jadi sumber energi tambahan.
Yang tak kalah penting, jangan tunggu haus untuk minum! Dehidrasi bisa bikin pusing, kehilangan fokus, hingga kram otot. Minumlah air sedikit demi sedikit setiap 15–20 menit. Jika pendakian berlangsung lama, kamu bisa membawa minuman isotonik atau air kelapa sebagai sumber elektrolit alami.
Selain itu, biasakan makan dalam porsi kecil tapi sering. Cara ini membantu tubuh mencerna makanan lebih efisien dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Misalnya, makan roti atau buah setiap dua jam sambil beristirahat sejenak.
3. Utamakan makanan hangat

Udara dingin di gunung bisa memperlambat metabolisme tubuh. Karena itu, makanan hangat jadi penyelamat terbaik.
Bawa bahan makanan yang mudah dimasak seperti mi instan dengan tambahan sayur, sosis, atau telur. Kalau kamu membawa portable stove, sup atau bubur instan juga bisa jadi pilihan praktis yang menenangkan setelah seharian mendaki.
4. Pulihkan energi tubuh dengan cepat

Usai turun dari gunung, tubuh butuh waktu untuk pulih. Konsumsilah makanan yang mengandung protein tinggi untuk memperbaiki otot dan karbohidrat untuk mengembalikan energi.
Contohnya, nasi dengan lauk ayam bakar, tempe, dan sayur bayam. Lengkapi dengan buah segar seperti jeruk atau pepaya untuk membantu pencernaan dan rehidrasi alami.
Mendaki gunung bukan cuma soal semangat dan stamina, tapi juga bagaimana kamu menjaga asupan energi lewat makanan yang tepat. Dengan pola makan yang seimbang sebelum, selama, dan setelah mendaki, perjalananmu akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Jadi, sebelum packing, jangan lupa siapkan juga bekal sehat yang sesuai kebutuhan tubuhmu. Karena pendaki yang cerdas bukan cuma yang kuat fisiknya, tapi juga yang tahu cara menjaga tenaganya lewat makanan!